Mengenal 3 Jenis Matcha: Ceremonial, Daily, Culinary

Tren Matcha Terbaru

Mengenal 3 Jenis Matcha: Ceremonial, Daily, Culinary

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 29 Mei 2025 16:00 WIB
3 jenis matcha: ceremonial, daily, dan culinary grade
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Matcha kembali menjadi tren di kalangan anak muda. Harga segelas matcha pun bervariasi tergantung grade yang digunakan. Kenali 3 grade matcha berikut ini!

Matcha menjadi minuman penunjang gaya hidup baru-baru ini. Harga segelas matcha bisa mencapai ratusan ribu rupiah tergantung grade dan kreasi yang disajikan.

Dilansir dari Matcha.com (28/5/2025), matcha terbuat dari daun teh hijau yang ditumbuk menjadi bubuk. Meskipun bahan utamanya sama-sama daun teh hijau, matcha dibedakan berdasarkan 3 jenis (grade).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga jenis matcha ini dibedakan berdasarkan Ceremonial grade, Culinary grade, dan Daily Grade. Ketiganya tentunya berbeda karakteristik hingga penggunaannya.

Berikut 3 jenis matcha dan fakta menariknya:

1. Ceremonial Grade Matcha

3 jenis matcha: ceremonial, daily, dan culinary grade3 jenis matcha: ceremonial, daily, dan culinary grade Foto: Getty Images/iStockphoto

Ceremonial grade matcha diketahui menjadi jenis matcha terbaik yang kualitasnya tinggi. Terbuat dari daun teh hijau termuda yang dipanen pertama kali. Sesuai dengan namanya, jenis matcha ini digunakan untuk upacara minum teh tradisional Jepang.

ADVERTISEMENT

Daun teh termuda yang menjadi ceremonial grade matcha ini digiling halus menggunakan batu menjadi bubuk halus. Warna matcha untuk jenis ini hijau pekat tapi cerah, karena kandungan klorofilnya lebih tinggi. Aromanya yang segar bersahaja.

Mengenai teksturnya sangat lembut, jika diusap menggunakan jari konsistensi bubuknya tak menyebar. Rasa dari ceremonial grade marcha ini ada sensasi gurih umami dan sedikit manis, lembut sekali tak terasa pahitnya.

Cara menikmati ceremonial grade matcha ini diaduk menggunakan chasen sampai busanya terlihat. Setelah itu disajikan dengan air putih atau susu.

Segelas ceremonial grade matcha di kafe bisa dinikmati dengan harga yang cukup tinggi. Umumnya mulai dari Rp 50.000 - Rp 100.000-an.

Untuk ceremonial grade matcha sebenarnya ada lagi tingakatan teratasnya, yaitu Heritage. Menurut Reza Tjahjono, pencinta teh dan pemilik Teanology, teknik pembuatannya sudah turun-temurun ke beberapa generasi, bahkan sampai 400 tahun.

Penjelasan daily dan culinary grade matcha ada di halaman selanjutnya!

2. Daily Grade Matcha

Daily grade matcha adalah jenis matcha yang mendiduki posisi ke-2. Jenisnya juga dikenal sebagai matcha premium dan tradisional.

Karakteristik dari daily grade matcha ini berada tepat di tengah antara ceremonial dan culinary. Warnanya hijau cerah dengan aroma yang segar.

Daily grade matcha rasanya juga seimbang, tak begitu pahit juga tak begitu manis. Kreasi dari daily matcha grade ini dinamis, cocok dipadukan dengan susu, air, dan pemanis.

Daily grade matcha juga cocok untuk pemula yang baru mengenal matcha. Ini juga pilihan yang baik untuk dinikmati 2-3 kali sehari, karena lebih murah daripada matcha ceremonial, memiliki kandungan kafein lebih rendah, dan tetap memiliki rasa yang luar biasa serta manfaat kesehatan yang mendukung.

Bubuk matcha ini sangat cocok untuk latte, karena tetap dapat menonjolkan rasa matcha yang pekat. Minuman mocktail matcha juga cocok dikreasikan dengan jenis matcha satu ini.

3. Culinary Grade Matcha

3 jenis matcha: ceremonial, daily, dan culinary grade3 jenis matcha: ceremonial, daily, dan culinary grade Foto: Getty Images/iStockphoto

Culinary Grade Matcha yang umum ditemui di dunia kuliner. Bisa disebut jenis matcha satu ini menduduki posisi ke-3, tetapi bukan berarti rasanya tidak enak.

Jenis matcha ini paling cocok untuk kreasi kuliner, karena dapat diolah dengan menjadikannya sebagai dessert, minuman, hingga suplemen. Culinary grade matcha umumnya memiliki rasa gurih dan profil yang kuat.

Proses pengolahan culinary grade matcha berasal dari daun teh hijau yang lebih tua. Bisa dari hasil panen kedua, ketiga atau bahkan keempat.

Ini berarti daun teh hijau yang digunakan untuk membuat culinary grade matcha terkena lebih banyak sinar matahari, yang meningkatkan kadar katekin.

Jumlah katekin yang tinggi dalam culinary grade matcha memengaruhi profil rasanya. Ketika dinikmati, memberikannya rasa yang lebih sepat dan kuat dengan sisa rasa pahit.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Nyobain Ragam Olahan Matcha Cafe Kekinian di KAMAJA Jaksel"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Hide Ads