Berwarna hitam legam, ayam cemani selalu dikaitkan dengan hal mistis. Namun, di balik itu ada fakta ilmiah mengenai wujud ayam cemani yang menyeramkan.
Ayam cemani dikenal juga sebagai ayam kedu atau atau ayam selasih. Ayam cemani merupakan ras ayam lokal yang wujudnya terlihat menyeramkan karena berwarna hitam.
Mulai dari bulu, kulit, daging, mata, hingga organnya. Ayam cemani memiliki gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi, sehingga menyebabkan warnanya hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena warnanya tersebut, ayam cemani sering dikaitkan dengan hal mistis. Tak hanya itu, ayam ini juga selalu disajikan untuk acara-acara tertentu seperti upacara adat.
Di balik wujudnya yang menyeramkan, ada fakta ilmiah menarik tentang ayam cemani. Dikutip dari Good News From Indonesia (19/05/25) berikut faktanya!
1. Asal-usul ayam cemani
![]() |
Ayam cemani berasal dari daerah Kedu, Jawa Tengah. Ayam cemani sudah dibudidayakan sejak abad ke-12. Kata 'cemani' diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya hitam legam.
Konon, ayam cemani pertama kali dimiliki oleh seseorang bernama Ki Ageng Makukuhan. Saat itu, ia mendapat perintah untuk mengobati anak pejabat Lintang Katon.
Kemudian, ia mengobati dengan ayam cemani dan penyakit anak pejabat tersebut pun langsung sembuh. Sejak saat itu, ayam cemani diyakini sebagai lambang kesembuhan.
2. Persebaran ayam cemani
Meski berasal dari daerah di Jawa Tengah, tetapi kini persebaran ayam cemani sudah sangat melebar ke berbagai penjuru nusantara.
Du berbagai daerah, ayam cemani dikenal dengan sebutan lain. Seperti di Bali misalnya yang dikenal dengan sebutan ayam intan dan di Sunda sebagai ayam hideung.
Penyebarannya tersebut tentu tidak terlepas dari nilai budaya yang sudah melekat sejak lama.
Fakta menarik ayam cemani ada di halaman berikutnya.
3. Dijadikan ritual
![]() |
Dalam budaya Jawa dan Bali, ayam cemani erat kaitannya dengan hal klenik. Pasalnya ayam cemani selalu dijadikan bagian dari ritual dan kepercayaan spiritual.
Banyak yang meyakini bahwa jenis ayam ini memiliki kekuatan khusus. Namun di balik kepercayaan tersebut, praktik pemeliharaan yang tidak tepat justru kerap terjadi.
Faktanya, tak sedikit ayam cemani yang dikurung dalam kandang tak layak. Ada juga yang diperlakukan tidak semestinya dalam ritual-ritual tertentu.
4. Alasan ayam cemani berwarna hitam legam
Warna hitam pada ayam ini bukan karena hal mistis, melainkan karena hasil bermutasinya gen endothelin-3 (EDN-3). Gen itu yang membuat sel epidermis di seluruh tubuh.
Kemudian gen tersebut menghasilkan pigmen hitam yang dominan. Menurut penelitian, ayam cemani bisa memproduksi EDN-3 sebanyak 10 kali.
Sederhananya, proses tersebut adalah hasil dari mutasi genetik yang menyebabkan kondisi fibromelanosis atau hiperpigmentasi kulit.
Meski seluruh badan ayam cemani hitam, tetapi ada satu bagian yang tidak, yakni bagian telur. Warna telur ayam cemani sama seperti ayam pada umumnya, yaitu krem dan putih tulang.
Hal tersebut disebabkan karena proses mutasi fibromelanosis yang terjadi pada sel ayam cemani tidak menular pada cangkang.
Mengingat cangkang telur terdiri dari kristal kalsium karbonat yang pada dasarnya sama di hampir semua jenis ayam. Warna hitam akan muncul setelah embrio ayam cemani muncul.
5. Punya nilai ekonomi tinggi
![]() |
Ayam cemani memiliki harga yang terbilang tinggi. Dikutip dari Indonesia.go.i untuk sepasang anakan ayam cemani dibanderol sekitar Rp 500.000-Rp 700.000.
Untuk sepasang induknya dibanderol kisaran Rp 1 juta - Rp 70 juta. Tak hanya ayamnya saja, tetapi telurnya pun harganya terbilang tinggi, sekitar Rp 80.000 - Rp 100.000 per butir.
Ayam cemani kini banyak dibudidayakan. Beberapa peternak mulai mengembangkan produk turunan, seperti abon dan olahan daging lainnya.
Sementara itu Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah aktif melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ayam ini.