3. Dimasak dengan metode khusus
![]() |
Selain jenis beras dan penggunaan air khusus, restoran Jepang juga biasanya memasak nasi dengan cara khusus.
Dalam memasak nasi, para chef memerhatikan proses pembilasan, perendaman, dan takaran air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencucian atau pembilasan beras bertujuan untuk membuang pati tambahan tanpa merusak bulir-bulirnya.
Masaki menyarankan untuk merendam beras dalam air dingin selama 30 menit hingga 1 jam agar air dapat terserap sepenuhnya. Jika kondisi iklim lebih hangat, proses ini bisa dilakukan dengan cara memasukkan rendaman beras ke dalam kulkas.
Air rendaman yang dipakai juga dapat menentukan hasil akhir beras.
Menurut Masaki, air rendaman bisa dipakai langsung untuk masak nasi supaya mempertahankan mineral yang diserap.
Ia merekomendasikan rasio 1 banding 1 1/3 antara beras dan air. Setelah nasi selesai dimasak, jangan didiamkan.
"Aduk nasi segera setelah dimasak untuk mencegah penggumpalan dan retensi air berlebihan akibat kondensasi di dalam penanak nasi," tambahnya.
4. Memakai konbu kering
![]() |
Chef Masaki mencatat bahwa rice cooker atau penanak nasi Jepang biasanya dapat memengaruhi tekstur dan rasa nasi putih.
Namun, tanpa menggunakan alat rice cooker Jepang, nasi juga bisa dibuat lebih nikmat.
Masaki membagikan tambahan sederhana untuk meningkatkan hasil nasi yang dimasak di rumah.
Menurutnya, kamu bisa menambah sepotong kecil konbu kering (sejenis rumput laut Jepang) saat memasak nasi untuk meningkatkan rasa umami dan mengeluarkan rasa manis alami nasi.
Chef tersebut menyarankan untuk menghindari tambahan cuka beras, kecuali nasi tersebut ingin dipakai untuk membuat sushi
"Cuka beras hanya ditambahkan saat membuat nasi sushi, bukan nasi putih biasa," ujarnya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)