Cara untuk produksi massal masih dicari
![]() |
Setelah lemak diolah dengan enzim lipase, peneliti mencampur kembali dengan hati untuk menciptakan foie gras yang produksinya "bebas kekejaman".
Vilgis percaya diri dengan penemuan ini. Ia mengatakan aroma dan rasa foie gras ini sama seperti yang biasanya tersaji di restoran mewah. "Tentu saja, ini bukan anggapan 100%, tetapi (foie gras) kami sangat dekat (dengan foie gras tradisional)," kata Vilgis kepada The New York Times.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, Vilgis dan tim masih mencari cara untuk memproduksi produk secara massal agar dapat dipasarkan. Namun, pihaknya mencatat bahwa hasil temuannya bukanlah alternatif vegan karena dalam prosesnya tetap membutuhkan penyembelihan hewan.
Jika ingin foie gras bebas unsur hewani, bisa mencoba Vow's Forged Gras. Produk olahan yang diperkenalkan oleh perusahaan Australia pada tahun 2024 ini di laboratorium dengan budidaya sel dari burung puyuh Jepang.
Saat ini Vow's Forged Gras tersedia di restoran-restoran Singapura dan Hong Kong. Ke depannya, produsen berharap dapat merambah ke negara lain. Rasa foie gras vegan ini disebut lembut, bersih, dan halus. Teksturnya juga memuaskan dengan ciri khas pinggiran foie gras berwarna emas yang sudah terkaramelisasi.
(adr/odi)