Tak Selamanya Buruk, MSG Bisa Jadi Alternatif Garam untuk Masakan

Tak Selamanya Buruk, MSG Bisa Jadi Alternatif Garam untuk Masakan

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 13 Feb 2025 10:30 WIB
Closeup of unrecognizable male chef seasoning meat on a grill with a pinch of salt. Very shallow focus.
Foto: Getty Images/iStockphoto/gilaxia
Jakarta -

Konsumsi MSG (Monosodium Glutamat) sering dicap buruk karena dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan. Padahal, MSG dapat digunakan sebagai pengganti garam.

Salah satu penyedap rasa yang populer adalah MSG (Monosodium Glutamat). Keberadaannya kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap sebagai bumbu yang terbuat dari bahan kimia.

Dilansir dari Tasting Table (11/2/2025), selama ini MSG telah digunakan untuk bumbu masakan selama hampir 1 abad. Bumbu penyedap ini terbukti aman untuk dikonsumsi oleh manusia, meskipun banyak anggapan miring yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cita rasa yang dihasilkan oleh MSG sering disebut sebagai rasa umami. Banyak digunakan oleh orang Asia untuk melezatkan masakan, umumnya pada tumisan, marinasi bumbu, dan lainnya.

Meski kerap dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan, ternyata MSG juga memiliki manfaat. MSG dapat menjadi alternatif jika ingin mengurangi asupan natrium yang biasanya didapatkan dari garam.

ADVERTISEMENT
Benarkah MSG Bikin Makanan Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Kimiailustrasi MSG Foto: Getty Images/iStockphoto/panida wijitpanya

Faktanya, garam meja biasa mengandung 39 persen natrium, sedangkan MSG hanya mengandung 12 persen natrium. Artinya MSG mengandung kurang dari sepertiga natrium yang dimiliki garam meja.

Kemampuan MSG untuk meningkatkan rasa membuat makanan terasa lebih gurih tanpa tambahan banyak natrium. Oleh karena itu, MSG bisa dijadikan alternatif meskipun tidak direkomendasikan secara keseluruhan.

Cara menggunakan MSG juga sama dengan garam atau merica, bisa ditambahkan sebelum atau selama memasak. Jadi, tak perlu khawatir menggunakan MSG sebagai bumbu tambahan, karena tak membahayakan jika takarannya sesuai aturan.

Menurut National Institutes of Health (NIH), takaran MSG yang dianjurkan untuk konsumsi harian adalah kurang dari 6 gram atau setara dengan 1,5 sendok teh per hari. Jika menggunakan MSG terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan fungsi ginjal dan pembuluh darah.

MSG dengan merek populer dapat digunakan. Beberapa merek MSG ada yang melalui proses fermentasi produk nabati, seperti tebu, singkong, jagung, dan lainnya. Contohnya pada merek Ajinomoto yang terbuat dari glukosa jagung.




(yms/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads