Pilih pulang kampung, seorang mantan akuntan tak menyangka menemukan kesuksesannya sendiri. Ia kini menjadi petani sayur yang mampu ekspor hingga ke Dubai.
Merantau ke negara orang tidak menjamin kenyamanan yang dilakukan oleh pekerjanya. Ada beberapa orang yang justru memilih pulang dari rantauan dan mengembangkan kemampuannya di kampung halaman.
Posisi pekerjaan yang sudah menjanjikan sekalipun bisa saja ditinggalkan. Namun tidak sedikit pula yang mendapatkan kesuksesan baru dari cara yang ditempuhnya sendiri.
Kisah menarik tersebut dialami oleh seorang pria bernama Bijesh Krishna. Perjalanannya mengubah profesi dari seorang akuntan menjadi petani disoroti oleh Onmanorama (25/1).
Baca juga: Apa Boleh Muslim Mengonsumsi Makanan Khas Imlek?
Krishna sebelumnya bekerja di Dubai sebagai seorang akuntan dan meninggalkan kampung halamannya di Kottavathil, Mala, India. Selama 10 tahun dia berkarir di Dubai namun memutuskan untuk kembali pulang.
Melihat potensi dari tanah di kampung halamannya, Krishna berusaha mempelajari ilmu menanam sayur dan buah. Sampai akhirnya ia nekat menyewa lahan seluar dua akre untuk menanam berbagai sayuran dan buah organik.
Krishna menyadari biaya perawatan tanaman organik yang mahal tak mungkin bersaing dengan harga sayur dan buah lokal. Ia memutar otak sampai akhirnya menghubungi temannya di Dubai untuk melakukan promosi.
Ia menawarkan hasil tanamnya dan menyanggupi untuk mengirimnya ke Dubai. Responnya yang diterimanya baik, sampai-sampai temannya mengajak banyak pelanggan lain dari Dubai untuk memesan sayur dan buah darinya.
Hanya mengandalkan grup pada WhatsApp, ia menerima pesanan, mengatur, serta menyusun pengiriman hasil kebunnya sendiri. Melalui bantuan salah satu temannya, Praveen, mereka akhirnya mulai merancang toko bahan makanan organik bernama Nature Beats.
Praveen yang juga asal Kottavathil berperan mengelola penjualan di Dubai. Sementara Krishna terus memasok hasil kebunnya dari India langsung ke Dubai.
Di Dubai sendiri toko tersebut juga melayani pengiriman bahan makanan 24 jam. Uniknya, toko bahan organik yang dikelola para pendatang ini menarik perhatian penduduk lokal untuk berlangganan padanya.
Krishna sendiri belum memiliki data pasti keuntungan yang didapatkan karena harga hasil kebun yang fluktuatif. Tetapi setidaknya ia mengaku mampu menjual sayur 4 kali lipat dari harga lokal di kampung halamannya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dfl/odi)