Racikan dirty coffee atau dirty latte tengah diminati. Sebenarnya apa itu dirty coffee? Ternyata ada fakta-fakta menarik di balik kepopulerannya.
Kian hari semakin banyak racikan kopi unik yang silih berganti menjadi populer. Setelah viralnya magic dari Australia kini tengah ramai diperbincangkan dirty coffee.
Penggunaan istilah 'dirty' seringkali membuat banyak orang bertanya-tanya. Secara harfiah dirty berarti kotor, lantas apakah kopi yang digunakan tak higienis?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata jauh sebelum populer dirty coffee sudah eksis. Ada salah satu kafe yang disebut-sebut sebagai pencetus dirty coffee dan karakternya yang unik.
Baca juga: Nyeleneh! Ada Sajian Bubur dengan Disiram Espresso, Mau Coba?
Berikut ini 5 fakta Dirty Coffee mengutip Go Specialty Coffee:
![]() |
1. Asal usul dirty coffee
Dirty coffee tidak bisa dikatakan secara spesifik hadir pertama kali di kota dan negara apa. Tetapi jika milik kemunculan pertama kalinya, dirty coffee banyak dipercaya datang dari Jepang.
Racikan kopi ini muncul di Bear Pond Espresso dan langsung populer. Banyak penikmat kopi lokal maupun para turis yang datang tak pernah luput untuk memesan dirty coffee setibanya mereka di sana.
Sampai akhirnya banyak kafe di Tokyo yang ikut menyajikan dirty coffee. Popularitasnya mencapai puncaknya di Jepang dan akhirnya hijrah ke luar negeri dan kini dikenal hampir di seluruh dunia.
2. Arti istilah yang unik
Kemunculan dirty coffee sendiri dikatakan tak terlepas dari pengaruh budaya kopi di Jepang. Kira-kira sekitar tahun 2000an menu racikan kopi ini mulai dikenal.
Penyebutan 'dirty' atau yang berarti kotor merujuk pada cara penyajiannya. Berbeda dengan kopi yang biasanya dibuat cantik dengan teknik latte art, pada menu ini kopi dibebaskan membentuk tampilannya sendiri.
Jatuhnya espresso ke dalam gelas berisi susu akan membentuk garis-garis abstrak yang justru dicari oleh barista. Oleh karena itu pola yang berantakan tersebut yang kemudian disebut kotor atau 'dirty'.
Fakta menarik dirty coffee lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Biji kopi yang digunakan
Bahan untuk membuat dirty coffee ialah ekstrak kopi dan susu. Untuk biji kopinya sendiri awamnya dipilih espresso blend yang biasanya memiliki racikan khusus antara satu kafe dengan kafe lain.
Ada yang menggunakan espresso. Ekstraksi kopi dengan rasio 1:2 ini menyajikan rasa kopi yang lebih pahit dan kuat bahkan setelah dicampur dengan susu sekalipun.
Tetapi ada juga yang memilih memasukkan ristretto. Ristretto menggunakan rasio 1:1. Karakter kopinya lebih kuat dari espresso tetapi dengan rasa pahit yang lebih minim.
4. Kandungan kafein
![]() |
Dirty coffee diminati pecinta kopi karena rasanya yang kuat. Seolah membangunkan mata dan membuat lebih melek dengan cara lembut karena tetap dicampur susu segar.
Tetapi jika berbicara tentang kandungan kafeinnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari tingkat panggang biji kopi hingga jenis ekstraksi yang digunakan.
Semakin matang tingkat panggangnya maka semakin tinggi kadar kafeinnya, begitu pula dengan pemilihan ristretto maupun espresso. Secara umum dirty coffee mengandung 60 - 80 miligram kafein.
5. Cara membuat dirty coffee
Meskipun tampak mudah, membuat dirty coffee juga ada caranya tersendiri. Sekilas dirty coffee mirip dengan es latte tetapi ada perbedaannya.
Untuk membuat dirty coffee pertama-tama harus menyiapkan susu sapi segar yang sudah didinginkan. Sebagian orang bahkan memilih menyimpannya pada freezer terlebih dahulu sampai menyentuh suhu hampir beku.
Kemudian siapkan mesin espresso dan biji kopinya. Letakkan gelas berisi susu di bawa portafilter dan mulai ekstraksi. Biarkan espresso atau ristretto yang digunakan jatuh secara abstrak dan sajikan setelah ekstraksi rampung.