Restoran keseringan jual dessert yang menggoda selera, tapi menurut pastry chef ada dessert 'red flag' yang sebaiknya tak dipesan. Meski tampilannya cantik, mereka enggan pesan karena beberapa alasan.
Bukan hal aneh ketika sebuah restoran, sekalipun jaringan yang besar, menawarkan dessert. Sebab pengunjung sering kali mencari makanan manis usai menyantap hidangan utama yang gurih.
Namun, menurut beberapa pastry chef di Amerika Serikat, tak semua dessert di restoran layak dipesan. Mereka mengungkap dessert 'red flag' yang sebaiknya tak dipesan karena kualitas dan rasanya tak dianggap sepadan dengan harganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pastry chef mempelajari bahwa tak semua restoran yang menjual dessert, membuat dessert itu sendiri. Banyak yang mengambil dessert dari tempat atau penjual lain yang kualitasnya tidak maksimal.
Mengutip HuffPost (29/11/2024), inilah 6 dessert 'red flag' yang tak akan dipesan pastry chef saat di restoran:
1. Cheesecake
Claudia Martinez, pastry chef restoran Miller Union yang berbintang Michelin di Atlanta, mengatakan cheesecake klasik adalah indikator terbesar sebuah restoran tidak membuatnya sendiri. Jadi sebaiknya tidak dipesan.
Pastry chef Gus Castro bahkan punya pengalaman kurang menyenangkan saat santap di restoran yang terkenal dengan sajian cheesecake-nya. Ia diminta menunggu 2 jam karena ternyata restoran perlu melumerkan stok cheesecake mereka yang beku. Hal ini menandakan cheesecake tersebut bukanlah cake yang dibuat fresh dan rasanya pasti kurang maksimal.
2. Creme brulee
![]() |
Creme brulee yang lembut manis kerap jadi incaran, tapi tidak bagi Daniella Lea Rada saat ia di restoran. Pastry chef ini mengatakan kebanyakan restoran membuat dessert ini menggunakan vanilla imitasi untuk menghemat biaya dan menggunakan tepung yang kurang bagus.
Biasanya creme brulee juga dibuat dengan proses tidak ideal, menghasilkan dessert yang terlalu matang, berpasir, dan tidak dipanggang dengan benar. "99% creme brulee dihiasi dengan stroberi, yang mana sangat kuno," kata Lea Rada.
3. Brownies
Di balik teksturnya yang empuk dan rasanya yang manis legit, brownies rupanya bukan dessert terbaik untuk dipesan di restoran. Setidaknya ini menurut pastry chef Amelia Geist dari restoran The Lodge at Flathead Lake.
Ia mengatakan brownies dan pie adalah contoh dessert yang paling banyak dibuat massal dan dibeli dari luar oleh restoran. Jarang restoran yang membuat keduanya benar-benar dari awal. Menurut dia, malah lebih enak jika bikin brownies sendiri di rumah dengan tepung premiks brownies yang banyak dijual di pasaran.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Molten lava cake
![]() |
Molten lava cake kerap diincar karena menghadirkan cokelat leleh yang legit manis di tengahnya. Namun, sebaiknya tak pesan menu ini di restoran.
Lea Rada mengatakan biasanya molten lava cake dibuat dengan cokelat murah dengan persentase gula yang tinggi. Menurut pastry chef Carelys Vasquez, dessert ini juga sangat mungkin terasa artifisial sehingga kurang sepadan jika harus mengeluarkan banyak uang untuk menikmatinya di restoran.
5. Pie
Kelezatan pie yang baru dipanggang memang sulit ditolak, apalagi aromanya juga tercium maksimal. Namun, banyak pastry chef tidak percaya jika restoran benar-benar membuat pie-nya sendiri. Kebanyakan dari mereka membelinya dari bakery di luar.
Hal ini sangat mungkin dilakukan karena pie mudah disimpan dan akan tetap segar saat disimpan di freezer. Banyak restoran pun memilih pie sebagai stok dessert karena harganya terjangkau dan tak repot disiapkan.
6. Dessert dengan garnish tak menarik
![]() |
Dessert lain di restoran yang juga dinilai 'red flag' oleh pastry chef adalah dessert dengan garnish yang tak menarik. Misalnya yang dibubuhi banyak whipped cream dengan garnish daun mint dan stroberi yang dibentuk seperti mawar. "Ini adalah tanda dessert itu mungkin disediakan oleh bakery komersial," kata Martinez.
Di sisi lain, penggunaan garnish yang berlebihan juga bisa menjadi tanda kurangnya pengalaman si pembuat dessert. Mereka cenderung menambahkan terlalu banyak gula, seperti karamel, saus cokelat, hingga potongan permen untuk menarik selera pengunjung. Padahal dessert enak adalah yang sifatnya ringan dan manisnya cukup sehingga orang-orang bisa menghabiskannya dengan nyaman.