Kenali Perbedaan Rasa Biji Kopi pada 4 Tingkatan Roasting

Sebelum diseduh, biji kopi melalui proses pemanggangan. Dibedakan menjadi empat tingkat kematangan, ternyata begini karakter rasa setiap tingkatannya.

Untuk menyajikan secangkir kopi yang menyegarkan, butuh proses yang sangat panjang. Mulai dari panen, pulping, fermentasi, pencucian, hingga akhirnya proses roasting dan siap didistribusikan.

Proses roasting sendiri dibutuhkan untuk memanggang kopi hingga matang dan berubah warna cokelat kehitaman. Tujuannya adalah guna mengeluarkan aroma dan rasa alami yang khas sesuai dengan karakter tanaman kopi selama tumbuh di kebun.

Dalam kenyang rai atau memanggang kopi ada empat tingkatan yang membedakannya. Keempat tingkatan tersebut diberikan berdasarkan durasi dan tingginya suhu yang digunakan untuk mematangkan biji kopi hijau atau green beans.

Baca juga: Jangan Simpan 10 Makanan Ini di Kulkas agar Kualitasnya Tetap Bagus

Berikut ini perbedaan rasa biji kopi pada 4 tingkat an pemanggangan kopi menurut Kaffe:

Light roast menjadi tingkatan pemanggangan kopi yang paling bawah. Foto: Kaffe

1. Light Roast

Light roast merupakan proses pemanggangan kopi yang paling sebentar. Durasi pemanggangannya hanya berlangsung selama 5 menit dengan suhu yang digunakan berkisar 175-105 derajat celcius.

Tanda proses pemanggangan light roast selesai menitikberatkan pada first crack, atau pertama kali suara biji kopi terdengar pecah. Warna hasil dari pemanggangan ini cokelat muda dan lebih terang daripada tingkat pemanggangan yang lain.

Pada tingkat kematangan ini disebut ada karakter rasa yang lebih kompleks tetapi halus. Biasanya rasa seperti floral, fruity, dan earthy akan lebih muncul ketika diseduh.

2. Medium Roast

Ada juga tingkat kematangan kopi yang paling populer dan banyak dicari konsumen. Tingkat pemanggangan ini dilakukan lebih dari 5 menit dengan suhu maksimal 205 derajat celcius.

Batas akhir pemanggangan pada tingkat ini adalah sampai terdengar suara pecahan biji kopi yang lebih keras. Warnanya cokelat lebih gelap hampir mirip dengan warna kayu pohon.

Tingkat pemanggangan ini menurunkan kadar asam dari biji kopi, sehingga lebih aman bagi mereka yang tak suka after taste kopi yang asam. Karakter rasanya lebih seimbang dengan warna hasil seduh atau body yang sedikit lebih gelap.

Karakter rasa dari tingkat pemanggangan kopi lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Medium Dark Roast

Tingkat pemanggangan yang satu ini menjadi penengah antara medium dan dark roast. Cocok untuk para penikmat kopi yang menghindari aftertaste rasa asam tetapi tak ingin terlalu pahit.

Biji kopi pada tingkatan ini dipanggang selama 10-12 menit dengan suhu 210-219 derajat celcius. Proses pemanggangan akan berhenti setelah warna biji kopi lebih gelap daripada medium roast atau mirip seperti biji kakao usai dipanggang.

Penampilannya lebih mengilap karena minyak alaminya lebih banyak keluar. Untuk rasanya sendiri biji kopinya lebih pahit, tepat berhenti dipanggang hingga rasa asam alaminya menghilang.

Warna gelap pada tingkat dark roast memberikan rasa pahit yang lebih pekat. Foto: Kaffe

4. Dark Roast

Penikmat kopi dengan rasa yang pahit dan warna yang pekat akan lebih cocok pada tingkat pemanggangan ini. Untuk mendapatkan kopi dengan tingkat pemanggangan dark roast dibutuhkan durasi lebih dari 15 menit dengan suhu diatas 225 derajat celcius.

Warna biji kopinya lebih hitam pekat dan mengilap karena banyaknya minyak yang telah keluar. Kadar asamnya sudah sangat berkurang, ketika disesap pertama kali hasil pemanggangan ini akan memberikan kesan pahit di lidah.

Ada beberapa teknik penyeduhan maupun sajian kopi yang biasanya menggunakan tingkat kematangan biji kopi ini. Seperti drip coffee atau untuk membuat racikan cold brew.

Baca juga: Gegara Pesanan Pizza, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Kriminal

Pengusaha Kafe Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Biji Kopi

Pengusaha Kafe Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Biji Kopi