Banyak makanan tradisional Indonesia dibungkus daun, terutama daun pisang. Bentuknya berbeda-beda hingga kerap membuat takjub. Seperti 9 jenis bungkusan daun untuk makanan tradisional!
Makanan Indonesia tak bisa dipisahkan dari daun sebagai pembungkus alaminya. Daun diperuntukkan untuk membungkus makanan berat hingga aneka kue tradisional.
Penggunaan daun dapat memberikan aroma dan rasa khas pada hidangan. Tak hanya itu, bungkus daun menjadi salah satu kearifan lokal yang bersifat ramah lingkungan.
Jenis daun yang umum dipakai untuk membungkus makanan tradisional adalah daun pisang. Selain itu, ada daun jambu air, daun kelapa, daun talas, daun bambu, dan daun jati.
Bentuk bungkusan daun untuk makanan pun beragam. Berikut 9 jenisnya yang mungkin pernah kamu jumpai, seperti dirangkum dari Instagram gnfi (28/7/2024)m:
1. Pincuk
Pincuk adalah bungkusan daun berbentuk lipatan segitiga disematkan lidi di ujungnya sehingga membentuk lekukan. Biasanya pincuk dipakai untuk membungkus semanggi Suroboyo, nasi liwet, hingga nasi pecel.
2. Pinjung
Bungkusan daun seperti limas atau piramida ini bernama pinjung. Biasanya memakai daun pisang untuk membungkus kue atau jajanan tradisional seperti mendut dan nagasari. Pinjung juga bisa dipakai untuk makanan tradisional seperti botok dan bunga rampai.
3. Samir
Kerap ditemui sehari-hari, inilah bungkusan daun bernama samir. Sebenarnya daun tidak benar-benar membungkus sebuah bahan makanan, tapi dijadikan alas. Biasanya dijumpai pada hidangan nasi pecel, nasi campur Bali, sate daging, dan lain-lain.
4. Sudi
Bahasa mudahnya, sudi adalah daun yang dijadikan wadah. Bentuknya merupakan perpaduan antara limas dan bundar. Biasanya dipakai untuk wadah kue kecil seperti klepon, cenil, dan getuk.
5. Sumpil
Bungkusan daun selanjutnya adalah sumpil. Bentuknya segitiga yang dikunci menggunakan lidi. Paling gampang mengenali sumpil pada hidangan lontong sumpil khas Kudus. Pembungkusnya merupakan daun bambu atau daun kelapa.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)