Telur Puyuh di Jepang Tak Laku Lagi Ternyata Ini Penyebabnya

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 01 Agu 2024 11:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Telur puyuh di Jepang disebut tak laku lagi, meski telur puyuh sudah menjadi makanan sehari-hari sejak dulu. Ternyata ini penyebabnya.

Telur puyuh atau dikenal juga dengan nama uzura-tamago di Jepang, jadi salah satu bahan makanan bernutrisi yang digemari di sana. Meski ukurannya tidak sebesaar telur ayam, tapi telur puyuh selalu hadir di beberapa menu khas Jepang.

Seperti menu rice bowl, sate-satean, bento, sup sampai di menu bekal untuk murid sekolah. Dilansir dari SoraNews (31/07), sejak dulu telur puyuh sudah jadi lauk utama di bekal anak-anak sekolah dasar.

Sampai di bulan Februrari lalu terjadi kecelakaan tragis yang menimpa murid sekolah dasar di Prefektur Fukuoka, ketika murid itu tersedak telur puyuh rebus dan meninggal dunia.

Telur Puyuh di Jepang Tak Laku Lagi Ternyata Ini Penyebabnya Foto: Ilustrasi iStock/Site

Sejak saat itu banyak sekolah di Jepang yang menghentikan penggunaan telur puyuh ke dalam lauk menu makan siang untuk para murid. Dari sini penurunan daya beli terhadap telur puyuh di Jepang semakin turun, bahkan mengalahi saat pandemi COVID-19.

Penurunan daya beli telur puyuh ini sangat dirasakan oleh peternak telur puyuh di Prefektur Aichi , yang memiliki lebih dari 23 kebun dan memproduksi lebih dari 60% telur puyuh di Jepang.

Bahkan organisasi Toyohashi Quail Farming yang merupakan satu-satunya organisasi pengelola telur puyuh di Jepang, megaku bahwa mereka masih menyimpan 3 juta telur puyuh yang belum laku terjual.

Telur Puyuh di Jepang Tak Laku Lagi Ternyata Ini Penyebabnya Foto: Ilustrasi iStock/Site

"Kami mengalami kesulitan saat sekolah libur ketika pandemi, tapi kali ini kami tidak melihat adanya harapan lagi," ungkap perwakilan Toyohashi, Tengu Canning.

Selain menurunnya pembelian telur puyuh karena banyak sekolah berhenti menggunakan telur puyuh, pembelian secara umum juga tidak terlalu baik sampai organisasi Toyohashi berencana untuk mengadakan diskon besar-besaran agar stok telur puyuh mereka bisa laku terjual.

Untuk mengurangi dampak kerugian lebih dalam lagi, pemerinta kota Toyohashi dan beberapa relawan sudah membeli lebih dari 5.000 paket telur puyuh rebus. Termasuk memberikan hadiah 10.000 butir telur puyuh ke pemenang Turnamen Nagoya Grand Sumo.

Sampai sekarang masih belum ada kepastian apakah telur puyuh akan kembali diminati lagi di Jepang, setelah telur ini menelan korban.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(sob/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork