Kopi kini telah menjadi minuman sehari-hari. Konon jika dikonsumsi berlebihan bisa membuat overdosis kafein? Ternyata begini penjelasannya dari ahli kesehatan.
Kopi tidak lagi menjadi minuman yang hanya dikonsumsi oleh segelintir orang atau kelompok saja. Tetapi hampir semua kalang seolah tak bisa lepas dari minuman yang berwarna hitam pekat ini.
Salah satu kandungan yang dicari dari konsumsi kopi adalah asupan kafeinnya. Seringkali kafein diandalkan sebagai stimulan untuk memicu energi atau menahan kantuk pada tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi apakah benar kafein dapat berdampak negatif bagi penikmatnya? Melansir Sprudge (29/11) kopi memiliki efek samping yang rumit lebih dari apa yang dapat dibayangkan.
![]() |
Sebuah cuitan pada akun Twitter @Fact yang mengutip artikel New York Times menyebutkan berapa banyak kopi yang dibutuhkan untuk mengancam nyawa manusia. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah efek kafein untuk membuat manusia overdosis.
Yahoo! Sports menyebutkan bahwa cukup 5.000 miligram kafein sudah bisa membuat tubuh overdosis. Takarannya setara dengan 42 cangkir kopi yang masuk ke dalam tubuh dalam waktu berdekatan.
Tetapi FDA memperkirakan kadar lain yang lebih tinggi. Menurut para ahli kesehatan di sana dibutuhkan 10.000 - 14.000 miligram kafein untuk membuat tubuh overdosis.
Kadar kafein tersebut setidaknya setara dengan 2,5 galon kopi yang sangat sulit untuk dikonsumsi manusia dalam waktu singkat. Di mana tubuh manusia juga memiliki batas ketahanannya terhadap asupan cairan yang diterima.
Baca juga: Keren! Bocah 7 Tahun Pilih Berjualan Es untuk Belajar Berhitung
![]() |
Mengacu pada penelitian ahli, sekitar 1.200 miligram kopi dalam sekali minum sebenarnya sudah dapat memicu efek negatif. Misalnya gejala seperti kejang, aritmia, dan berbagai gejala fisik lainnya.
Kemudian pada 500 miligram sajian kopi baru termasuk dalam kategori yang berbahaya bagi tubuh. Tetapi kadar tersebut juga dikembalikan pada tubuh manusia dengan toleransinya masing-masing.
Ada orang-orang yang memiliki toleransi tinggi terhadap kafein sehingga efek negatifnya dapat diminimalisir. Sementara mereka yang intoleran atau toleransinya rendah terhadap kafein akan mengalami gejalanya dalam waktu singkat.
Tetapi sejauh ini para ilmuwan menyebut belum pernah mendengar atau menangani kasus overdosis kafein yang mengancam nyawa. Maka pilihan untuk konsumsi terlalu banyak kopi dikembalikan kepada kesadaran akan kesehatan tubuh masing-masing individu.
(dfl/odi)