Emak-emak mengungkap pilihannya dalam menyediakan makanan di rumah. Ada yang lebih pilih masak, tapi tak sedikit yang lebih nyaman jika beli lauk matang. Begini kata mereka.
Dalam rumah tangga di Indonesia, kebanyakan para ibu alias emak-emak masih mendominasi peran menyediakan pilihan makanan untuk keluarga. Mereka memastikan suami dan anak-anaknya dapat menikmati makanan favorit dan bergizi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Dua yang paling sering jadi pilihan adalah masak lauk sendiri atau beli lauk di luar.
Unggahan Instagram @bundsteutic (20/5/2024) mengumpulkan pendapat emak-emak akan pilihannya. Mereka menyuarakan alasan mengapa lebih pilih masak sendiri atau justru beli di tempat makan.
Diawali dari cerita utama yang ditampilkan. Seorang ibu bekerja curhat setiap hari harus berangkat pagi dan baru pulang setelah magrib. Ia mengaku setelah punya anak, tidak pernah masak.
"Pernah coba masak sekali harus beli bumbu dapur, sayuran, protein, habisnya lebih dari Rp 100 ribu buat 1 kali makan. Belum lagi jajan tiap hari (obat pusing kerja). Terus kadang kalau mau makan lauk yang sama, 3 kali sehari sudah bosan," tulis ibu tersebut.
Ia juga bilang saat masak, dapurnya jadi sangat kotor. Kondisi ini akhirnya malah membuat stress. "Makan juga akhirnya nggak nikmat. Dan besok paginya jadi nggak seger pas kerja," lanjut ibu tersebut.
Akhirnya ia memilih untuk beli lauk setiap hari. Menurutnya cara ini paling membuatnya nyaman dan praktis. Pulang kerja ia bisa langsung makan, dapur bersih, tidak tambah pusing karena harus masak, dan lauknya bisa ganti-ganti.
Namun ia mengaku dapat banyak komentar negatif. Orang lain bilang kalau ia boros dan menganjurkan untuk masak sendiri karena sangat mungkin untuk lebih hemat.
"Kira-kira ada yang senasib kayak aku nggak sih? Dan emang itu boros ya? Kenapa ya orang yang jajan terus itu selalu dijudgment boros. Padahal kalau masak juga harga perbumbuan aja mahal," tulisnya.
Unggahan ini pun mengundang banyak reaksi dari netizen. Mereka terbagi menjadi dua kubu yaitu emak-emak yang masak lauk sendiri dan beli di luar.
Alasan emak-emak pilih beli lauk
Seorang ibu bernama Farah mengaku sama seperti pengunggah yang terkadang beli lauk di luar, meskipun ia Ibu Rumah Tangga (IRT). "Tergantung belinya di mana, aku pernah beli lauk buat 3 kali makan beda-beda, habisnya Rp 70 ribuan. Kalau masak, mana bisa duit Rp 70 ribu buat 3 menu beda," tulisnya.
Namun ia mengaku kalau masak sendiri, dari budget Rp 70 ribu akan menyisakan bahan masak. "Kalau beli benar-benar langsung habis sesuai porsi. Tapi nggak masalah menurutku, yang penting kita enjoy dan suami nggak komplain," tuturnya.
Ibu lain dengan akun @deso*** mengungkap beli lauk di luar bisa jadi pilihan tepat untuk keluarga yang terdiri dari 2-3 orang. "Kalau cuma 2-3 orang beli (lauk), masih worth it menurutku, tapi kalau sudah 5 yang dikasih makan beli terus ya boncos, apalagi kalau yang tipenya porsi lauknya harus banyak, nasi sedikit," tulisnya.
Dalam kolom komentar unggahan @bundsteutic, ibu pemilik akun @rytalesta** juga curhat ketika dirinya jadi IRT, tugas paling bikin malas adalah masak.
"Pertama, udah masak itu effort banget, banyak cucian piring, dapur berantakan, udah gitu rasa masakan nggak seenak ekspektasi walaupun sudah lihat (resep di) YouTube sama tanya-tanya resep mama," katanya.
Ia juga menilai kalau masak sendiri akan menghabiskan banyak uang untuk belanja. Namun di sisi lain, ia juga merasa 'bersalah' jika selalu beli lauk di luar karena belum tentu sehat.
Baca halaman selanjutnya untuk tahu alasan emak-emak yang lebih pilih masak sendiri.
(adr/odi)