Restoran sushi premium belum tentu menyajikan sushi autentik Jepang dengan kualitas maksimal. Sushi chef top di Jepang ini pun mengungkap 3 tanda 'red flag' di restoran sushi premium.
Sushi menjadi salah satu makanan khas Jepang yang populer di Indonesia. Sushi kini ditawarkan di kaki lima hingga restoran premium dengan variasi harga yang amat beragam.
Di restoran premium, sushi bakal dibanderol dengan harga mahal sepadan dengan bahan yang digunakan. Namun sushi chef terkenal asal Jepang, chef Masaharu Morimoto mengatakan ada detail spesifik yang bisa menandakan kalau restoran sushi premium itu sebenarnya 'red flag'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef Morimoto membuka restoran sushi pertamanya ketika ia masih berusia 24 tahun. Kini 44 tahun berselang, ia memiliki beberapa restoran. Sosoknya bahkan terkenal di Amerika Serikat karena menjadi juri Iron Chef.
Chef Morimoto mengatakan pada Business Insider (1/5/2024), kalau menjadi sushi chef adalah posisi yang sangat penting dalam budaya Jepang. Ia pun membuat sushi tradisional dengan serius.
Ia mengatakan kunci kelezatan sushi tak hanya dipertaruhkan chef lewat kualitas seafoodnya, tapi juga nasinya. Bahkan menurut dia penting untuk menyempurnakan teknik membuat nasi sushi dulu, baru mempelajari teknik lain.
Dengan segudang pengalamannya itu, chef Morimoto tentu tahu seluk beluk dunia sushi, termasuk ciri restoran sushi premium yang kualitasnya sepadan. Ia tahu betul detail spesifik yang membuat restoran sushi tergolong red flag.
Mengutip Business Insider, berikut 3 tanda red flag restoran sushi premium menurut chef Morimoto:
1. Nasi sushi dingin
![]() |
Morimoto menjelaskan restoran sushi premium yang bagus adalah yang berkala membuat nasi sushi sehingga suhunya terjaga. "Mereka akan selalu membuat nasi sushi sepanjang malam," katanya.
Penting untuk memastikan kalau suhu nasi sushi itu juga mematuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan agar tak membahayakan kesehatan. Menurut Morimoto, dengan suhu yang tepat, nasi sushu akan mudah menempel ketika dibentuk dan disajikan.
Selain itu, suhu nasi sushi yang hangat, ketika bertemu dengan suhu ikan yang dingin akan membantu penikmat sushi mendapatkan pengalaman umami.
Jadi, kalau nasi sushi yang disajikan dingin dan keras, maka besar kualitas restoran sushi itu secara umum patut dipertanyakan.
Tanda restoran sushi premium 'red flag' masih ada. Selengkapnya di halaman selanjutnya.
2. Ikan dan seafood hampir beku
![]() |
Selain nasi, komponen penting dalam sushi tentu suhu ikan dan seafood. Karenanya penting memperhatikan suhu kedua bahan makanan tersebut.
Chef Morimoto tahu betul kalau ikan dan seafood untuk sushi terkadang perlu dibekukan untuk menjaga kualitasnya, terutama untuk restoran yang menawarkan ikan musiman. Namun cara menangani dan melumerkan ikannya perlu diperhatikan. Juga perlu mengetahui masa simpan bahan makanan tersebut.
Morimoto mengatakan tekstur ikan beku atau hampir beku bisa dikenali. Ketika digigit seperti menggigit mentega batangan semi beku. Jika ini terjadi saat kamu makan di restoran sushi premium, berarti kualitas restoran itu kurang bagus.
3. Pakai wasabi instan
![]() |
Wasabi adalah condiment populer untuk sushi. Kini banyak restoran menggunakan pasta wasabi yang instan untuk kepraktisan. Namun Morimoto mengatakan penggunaan wasabi instan adalah ciri red flag restoran sushi.
Restoran sushi premium idealnya menggunakan wasabi segar yang baru diparut. Menurut Morimoto kalau kamu pernah mencoba wasabi segar, maka kamu akan bisa mengenali perbedaan rasa dan teksturnya dengan wasabi instan.
Morimoto mengungkap wasabi asli punya rasa segar, sedikit manis, dan memunculkan sensasi sedikit panas yang mampu meningkatkan intensitas pedasnya saat dioleskan ke ikan.
Dari segi tekstur, wasabi segar memiliki konsistensi yang sangat halus, sedangkan yang pasta memiliki tekstur bertepung.
Untuk tanda terbaik dari restoran sushi premium, Morimoto mengungkap restoran biasanya menggunakan bahan segar dan musiman, menunya sederhana, dan menampilkan suasana tenang dan minimalis karena sejalan dengan estetika umum budaya Jepang.
Lalu restoran sushi berkualitas baik juga akan memperhatikan presentasi penyajiannya. "Bagi saya sushi adalah sebuah seni. Anda dapat menggabungkan beberapa bahan terbaik dalam satu gulungan, tetapi akan merusak hidangan jika tidak menyajikannya dengan benar," tutup Morimoto.