Sejumlah makanan Indonesia punya sejarah menarik karena kemunculannya dipengaruhi gastronomi Arab. Mulai dari martabak hingga tongseng, begini jejak budaya kuliner Arab pada makanan favorit di Indonesia tersebut.
Beberapa makanan favorit di Indonesia ternyata dipengaruhi berbagai budaya kuliner negara lain yang terbentuk sejak lama. Salah satunya Arab yang tercermin dari penggunaan rempah dan bahan makanan khas hingga membuat makanan itu memiliki aroma dan rasa yang istimewa.
Pengaruh budaya kuliner Arab untuk kuliner Indonesia ini menghasilkan makanan yang unik. Beberapa di antaranya telah bermetamorfosis 'menyesuaikan diri' hingga menjadi masakan Arab-Indonesia yang menggugah selera.
Mengutip Good News From Indonesia (28/3/2024), inilah 6 makanan Indonesia yang mendapat pengaruh budaya kuliner Arab:
1. Martabak
Martabak konon berasal dari wilayah Arab dan Timur Tengah. Saat itu muncul hidangan Mutabbaq yang memiliki arti 'dilipat'. Dulu Mutabbaq disebut juga sebagai omelette gulung dengan potongan sayuran di dalamnya. Adonan kulit muttabaq yang terbuat dari tepung atau telur ditambah dengan isian yang royal.
Isian Muttabaq memang tak jauh dari campuran daun bawang dan daging cincang yang dikocok dengan telur. Karena rasanya yang enak, kuliner Arab ini pun dengan mudah menyebar. Akhirnya hidangan yang sering disebut sebagai pancake Arab ini populer di Asia Tenggara. Martabak amat populer di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand sampai Brunei.
Di Indonesia, martabak yang mirip versi Muttabaq adalah martabak telur. Adonan tepung tipis ini diisi daging cincang, telur, dan bumbu rempah yang dikocok jadi satu.
2. Nasi kebuli
Belakangan nasi kebuli semakin populer di Indonesia dengan banyak penjualnya menawarkan harga terjangkau. Dengan Rp 20 ribu saja sudah dapat seporsi nasi kebuli dengan ayam bumbu rempah khas Arab dan sambal.
Nasi kebuli jelas pengaruh kuliner Arab. Nasi ini dimasak dengan campuran rempah seperti cengkeh, kayu manis, jintan, dan bumbu lain. Biasanya disajikan bersama daging kambing atau ayam yang juga dimasak dengan rempah kaya dan beraroma.
Nasi kebuli pun jamak disajikan saat perayaan agama Islam. Biasanya disajikan dalam satu tampah lalu dimakan beramai-ramai sehingga melambangkan kebersamaan.
3. Nasi minyak
Nasi minyak merupakan hidangan Melayu dari Jambi dan Palembang yang mencerminkan pengaruh Timur Tengah dan India. Nasi minyak adalah nasi yang dimasak dalam minyak samin dan rempah khas Indonesia, India, serta Timur Tengah.
Nasi minyak disajikan dengan berbagai pelengkap seperti kari ikan, daging, malbi, ayam goreng, acar mentimun, kismis, hingga sambal nanas.
Nasi minyak bahkan kerap jadi suguhan menu buka puasa khas di masjid Jambi. Cara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap ulama-ulama asal Timur Tengah yang dahulu menyebarkan Islam.
(adr/odi)