Makanan Indonesia ini memiliki nama dari serapan bahasa Belanda. Ada perkedel hingga kastengel!
Sempat dijajah Belanda, tidak hanya sejarah tetapi juga banyak budaya yang ditinggalkan di tanah Nusantara. Salah satunya terlihat dari budaya kuliner yang berkembang.
Penduduk Belanda yang beranak pinak di tanah air menjadi salah satu alasan besar hidangan khasnya juga ikut disajikan oleh warga lokal. Hingga kini pengaruh kuliner Belanda masih kental di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak peninggalannya dapat dilihat dari penamaan-penamaan beberapa hidangan. Bahkan sebagian sudah dianggap sebagai makanan tradisional Indonesia.
Baca juga: Sedap! Ikan Bakar Kunyit hingga Rahang Tuna Dabu-dabu buatan Chef Juna
Berikut ini 5 makanan Indonesia yang menggunakan nama serapan bahasa Belanda:
![]() |
1. Odading
Menurut penuturan Alif Dana Munsi, dalam buku 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing, salah satu yang tercatat adalah odading. Kue yang sempat viral pada masanya ini ternyata penamaannya bukan berasal dari bahasa Sunda yang digunakan orang Jawa Barat.
Odading datang dari kalimat 'O, dat ding?' yang dilontarkan pada masa penjajahan Belanda. Kalimat tersebut merupakan pertanyaan yang berarti "Oh Benda itu?" karena orang Belanda asing dengan sajiannya.
Sejak saat itu orang Jawa Barat mendengarnya sebagai odading. Sampai sekarang kue yang sama, dengan resep yang sama, dan rasa yang sama dikenal sebagai odading alih-alih disebut sebagai roti goreng.
2. Nastar
Dilansir dari Historia, (18/5/2021), nastar pertama kali dipopulerkan oleh orang Belanda. Mereka mengolah campuran mentega, kuning telur, dan tepung dengan isian berupa nanas.
Kue ini disebut sebagai 'annas tart' atau yang dalam bahasa Belanda berarti 'kue nanas'. Warga lokal yang kemudian ikut mengenalkan menyederhanakan penyebutannya.
Bermodal pendengaran, anannas tart yang terdengar sebagai nastar kemudian berganti nama hingga sekarang. Populernya nastar dapat dilihat dari penyajiannya setiap perayaan hari besar, seperti Idul Fitri hingga Natal.
3. Perkedel
Perkedel berasal dari olahan makanan khas Belanda bernama frikadel. Dahulu, orang-orang Belanda yang tinggal di Hindia Belanda sehari-harinya menyajikan frikadel.
Awalnya frikadel terbuat dari daging cincang yang dibentuk seperti bola-bola. Namun karena keterbatasan bahan-bahan dan harga daging yang mahal, diubah bahan dasarnya menjadi kentang.
Lauk pelengkap yang kemudian berubah nama menjadi perkedel sebab pelafalan warga lokal sebenarnya tetap menggunakan daging. Hanya saja daging sekadar menjadi bahan campuran bukan bahan utama.
![]() |
4. Risoles
Risoles terkenal sebagai jajanan pasar yang populer di Indonesia. Namun menurut sejarahnya, risoles telah hadir sejak abad ke-13 yang diyakini berasal dari Prancis.
Masuknya risoles ke Indonesia dibawa oleh pemerintah Belanda. Mereka mengenal kudapan tersebut dengan nama rissole atau yang berarti pastry isi daging.
Namun keterbatasan kulit pastry di Indonesia membuat orang Belanda memutar otak dengan membuat adonan menggunakan tepung terigu dan air. Resep rissole ala Belanda tersebut yang masih populer dan terus disajikan sampai sekarang.
5. Kastengel
Dikutip dari Indonesian Chef Association, kastengel juga disebut sebagai cheese fingers. Namun kue ini dipercaya dipopulerkan oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia dengan nama kastengel.
Kaas dalam bahasa Belanda berarti keju, yang merujuk pada bahan utamanya berupa keju. Antara kastengel buatan Belanda dan kastengel yang sudah menjadi kudapan lokal memiliki beberapa perbedaan.
Keduanya masih sama-sama dibuat menggunakan campuran keju edam. Hanya saja, kastengel khas Belanda ukurannya lebih panjang dan besar.
Simak Video "Indonesia Peringkat 6 Negara dengan Masakan Terbaik Dunia Versi Taste Atlas"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)