Shin Ramyun merupakan merek mie instan asal Korea Selatan yang juga dipasarkan di Jepang. Netizen kesal mengetahui adanya perbedaan pada produk serupa di dua negara itu. Begini hasilnya.
Mie instan cup jadi makanan praktis kegemaran banyak orang karena harganya relatif murah dan rasanya enak. Beberapa merek mie instan cup pun mendunia, termasuk Shin Ramyun asal Korea Selatan.
Mie instan ini mudah dikenali dari warna kemasannya yang didominasi merah dan hitam. Shin Ramyun yang ada sejak 1986 ini juga dipasarkan sampai ke beberapa negara, termasuk Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mereknya sama, rupanya ada perbedaan antara Shin Ramyun Cup yang ada di Korea Selatan dan Jepang. Beberapa netizen mengunggah konten mengenai perbedaan keduanya hingga viral di media sosial.
![]() |
Mengutip Next Shark (13/3/2024), sebuah video ulasan Shin Ramyun cup sudah ditonton lebih dari 6 juta kali setelah 10 hari diunggah. Video @hamakun9247 itu memperlihatkan perbedaan jumlah sayuran kering dalam Shin Ramyun di Jepang lebih banyak dari di Korea Selatan.
"Bahkan ketika kamu pergi ke Jepang dan bertanya jenis Shin Ramyun apa itu, produknya berbeda karena berisi lebih banyak mie," ujar pengunggah video itu yang berasal dari Jepang.
Ia mengatakan tidak ada banyak perbedaan dari segi rasa, tapi Shin Ramyun cup versi Jepang jelas punya komposisi mie yang lebih banyak.
Perdebatan soal beda Shin Ramyun cup di Jepang dan Korea Selatan ini sebenarnya sudah ada beberapa tahun terakhir. Konsumen di Korea Selatan mempertanyakan kenapa versi Jepang berisi lebih banyak mie, padahal harganya mirip-mirip antara keduanya.
Salah satu netizen menganggap hal ini sebagai "diskriminasi ramen". Banyak pula yang mengungkap kekecewaannya karena beda harga antara Shin Ramyun cup versi Jepang dan Korea Selatan, akibat fluktuasi, kini lebih murah yang di Jepang.
Netizen lain menuntut agar produsen Shin Ramyun, Nongshim lebih transparan dan adil menyikapi kedua produk ini. Baik komposisi produk maupun harganya harus diperhatikan.
![]() |
Atas hal ini, Nongshim pun memberikan respon. Mereka mengaku ada beda di antara produk Shin Ramyun cup Jepang dan Korea Selatan. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk bersaing dengan merek mie instan cup lokal Jepang.
"Pasar Jepang cenderung memiliki mie lebih banyak dalam bentuk mie cup," jelas seorang perwakilan Nongshim. "Nongshim, sebagai pendatang baru, telah mengubah rasio mie untuk meningkatkan daya saingnya di pasar lokal."
Ia juga menyinggung strategi penetapan harga perusahaan. Dirinya menambahkan, "Shin Ramyeon untuk Jepang adalah produk yang bersaing dengan mie cup Jepang, jadi tidak masuk akal untuk membandingkannya dengan produk dalam negeri hanya dari segi harga."
Namun penjelasan tersebut tidak meredakan kemarahan. Beberapa netizen bahkan menyerukan boikot dengan mengatakan, "Ayo makan Shin Ramyun versi Jepang saja."