Tak Punya Pewaris, Resto Dimsum 42 Tahun Ini Harus Tutup Selamanya

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 18 Mar 2024 19:00 WIB
Foto: Site News
Jakarta -

Restoran dimsum ala Hong Kong yang sudah berjualan sejak 42 tahun di Singapura ini harus tutup selamanya. Karena sang pemilik tak memiliki penerus.

Di Singapura banyak kedai dan restoran legendaris yang terpaksa tutup karena sang pemilik tidak memiliki penerus. Salah satunya yang paling baru ada restoran dimsum Bee Kee Hong Kong Thiam Sim yang sudah berjualan lebih dari 42 tahun, di kawasan Bedok Reservoir Road.

Dilansir dari Mothership (18/03), sang pemilik bernama Ye berencana untuk menutup kedai dimsumnya pada akhir Maret mendatang. Bukan tanpa alasan mengapa Ye harus menutup kedainya ini, ia merasa sakit di keuda tangan dan kakinya semakin parah sejak dua tahun yang lalu.

Pria berusia 66 tahun ini juga tidak memiliki penerus yang mau menjalankan kedai ini. Karena anak-anaknya tidak ada yang mau ambil alih. Meski begitu Ye belum memutuskan tanggal pasti untuk penutupan kedainya ini.

Tak Punya Pewaris, Resto Dimsum 42 Tahun Ini Harus Tutup Selamanya Foto: Site News

"Saya ingin menutup kedai ini usai menghabiskan semua bahan makanan yang ada. Tapi ketika kita mengabarkan pelanggan bahwa kami akan tutup, banyak dari mereka yang akhirnya datang kembali ke sini," jelas Ye.

Harga dimsum di tempat Ye memang cukup murah untuk ukuran makanan di Singapura. Mulai dari SGD 0.70 - SGD 1.80 per dimsum (Rp 8.200 - Rp 21.112).

Terutama menu dimsum siumaynya yang harganya hanya SGD 0.70, dan disebut sebagai salah satu siumay terenak di Singapura.

Ye sendiri sudah belajar memasak sejak 50 tahun lalu ketika ia bekerja di resto dimsum yang ada di Chinatown. Pad atahun 1970, ia mulai membantu kedai Bee Kee Hong Kong Thiam Sim yang dulunya dimiliki bibi sang istri.

Tak Punya Pewaris, Resto Dimsum 42 Tahun Ini Harus Tutup Selamanya Foto: Site News

Ketika sang bibi memutuskan untuk pensiun sekitar 10 tahun yang lalu, dan kebanyakan pegawai mereka meninggal dunia karena sudah tua. Akhirnya kedai itu hanya dijalankan oleh Ye, sang istri dan beberapa pegawai.

Setiap harinya Ye dan sang istri sampai ke kedai pukul 4 pagi dan pulang jam 9 pagi, sisanya diurus oleh pegawai yang usianyapun sudah tidak muda lagi.

Puncaknya ketika Ye mulai merasakan sakit di tangan dan kakinya, tangannya sering kebas sampai akhirnya anak-anaknya menyuruh ia pensiun. Ia berencana untuk menawarkan kedai ini ke anggota keluarganya yang menjual makanan vegetarian, tapi dia juga membuka kesempatan untuk orang-orang yang mau belajar membuat dimsum.

"Jika ada orang yang mau belajar, saya tidak masalah untuk mengajarinya," pungkas Ye.

Sebelumnya ada juga gerai pisang goreng legendaris di Singapura yang harus tutup permanen, karena sang pemilik meninggal dunia.

Baca Juga: Pemiliknya Meninggal, Gerai Pisang Goreng Legendaris Ini Tutup Permanen



Simak Video "Restoran AYCE Ini Hadirkan 50 Pilihan Dimsum yang Menggoda Selera"

(sob/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork