.webp)
Penjual buah kaki lima di Thailand ini mendadak viral. Karena dirinya berniat menjual bola matanya untuk melunasi hutang-hutangnya.
Sama seperti di Indonesia, di Thailand banyak penjual buah yang menawarkan dagangannya di pinggir jalan. Buah-buah yang ditawarkan memang tidak selengkap di supermarket atau toko buah, tapi kehadiran penjual buah kaki lima ini memudahkan orang untuk membeli buah dengan harga lebih terjangkau.
Sayangnya tak semua penjual buah mendapatkan untung yang besar. Beberapa bahkan sampai terlilit hutang karena pekerjaan mereka sebagai penjual buah tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian inilah yang menimpa seorang penjual buah kaki lima di Bangkok, Thailand. Dilansir dari The Thaiger (14/03), penjual buah berusia 57 tahun ini mendadak viral usai memasang papan pengunguman bertuliskan 'dijual bola mata'.
 Sedih! Penjual Buah Ini Tawarkan Bola Matanya untuk Lunasi Hutang Foto: Site News |
Ia juga menjual beberapa buah seperti pepaya, buah naga, semangka sampai jeruk dengan timbangan sederhana.
Menurut laporan dari media lokal, bukan tanpa alasan mengapa penjual buah ini nekat ingin menjual organ bola matanya. Salah satu alasan utamanya karena penjual buah ini terlilit hutang dengan bunga yang semakin besar, sehingga ia memutuskan untuk menjual organ matanya demi melunasi hutang-hutangnya.
Penjual buah ini mengaku bahwa hutangnya itu merupakan hasil dari investasi yang gagal, sehingga membuatnya terjebak dalam bunga dand enda hutang. Di Thailand ada banyak warganya yang mengalami krisis keuangan karena terjebak hutang dan pinjaman dengan bunga selangit.
Padahal perdagangan organ manusia di Thailand dilarang keras dan termasuk ke dalam tindakan ilegal.
 Sedih! Penjual Buah Ini Tawarkan Bola Matanya untuk Lunasi Hutang Foto: Site News |
Seperti yang dijelaskan dalam undang-undang Thailand, dengan tegas melarang perdagangan organ dengan hukuman ketat yang dikenakan kepada mereka yang terlibat, termasuk praktisi medis. Terlebih lagi, peraturan yang ditetapkan oleh Palang Merah Thailand hanya mengizinkan donasi organ dari kerabat. Sehingga aksi penjual buah ini tentunya tidak akan berhasil mengingat hukum yang berlaku di sana.
Penjual buah ini bukan satu-satunya yang putus asa dan rela melakukan apa saja demi melunasi hutang. Menurut data yang ada, sekiranya ada lebih dari 3,97 triliun Baht yang tercatat sebagai hutang informal di sana. Sehingga pihak pemerintah sendiri langsung bergerak dan memberikan program keringanan hutang untuk lebih dari 150.000 pemohon.
Sebelumnya ada juga kisah miris pemilik resto di Iowa, Amerika. Gegara pandemi COVID-19, sang pemilik jadi terlilit hutang hingga terpaksa menjual restorannya dengan harga Rp 14 ribu saja.
Baca Juga: Pemilik Terlilit Hutang, Restoran Ini Dijual Rp 14 Ribu" selengkapnya
(sob/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN