Bule ini membagikan pengalaman pertama kali sarapan pakai roti panggang dan telur setengah matang. Sayangnya, oleh sebagian orang sarapan bule ini dianggap menjijikkan!
Banyak turis asing membagikan pengalaman serunya saat mencicipi kuliner-kuliner di negara lain. Salah satunya bule asal Amerika ini yang sering mencicipi makanan dari negara lain yang belum pernah ia cicip.
Salah satunya menu sarapan ala kopitiam di Singapura, berupa roti panggang selai kaya dan telur rebus setengah matang. Dalam unggahan video di akun TikToknya @unitedcuisines, pria itu memesan sepaket kaya toast set di gerai Toast Box SIngapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pesanannya jadi, ia pun langsung duduk di meja dan mulai mencicipi sarapan ala kopitiam ini. Hal pertama yang ia lakukan adalah memecahkan telur rebus setengah matang itu ke piring kosong.
Lalu ia menambah sedikit garam, lada, dan kecap asin, Mengaduknya dan mulai mencoba telur tersebut. Dalam suapan pertama, raut wajahnya tampak tidak begitu suka.
![]() |
Bule ini kemudian mengambil potongan kaya toast, lalu mencocolnya ke dalam racikan telur itu. Setelah mencoba campuran ini, barulah ia tampak menemukan kenikmatan lebih.
"Ketika memesan telur rebus di Singapura, kamu mungkin sedikit terkejut, seperti waktu itu, saya sempat mau mengupas kulitnya," ujar bule ini.
Bule pemilik akun United Cuisines ini menjelaskan betapa lembutnya telur rebus yang disajikan bersama roti panggang kaya itu.
"Telurnya tidak sekeras seperti yang saya bayangkan, konsistensinya lebih mirip seperti sup," jelasnya.
Bule itu juga menyarankan jika telur rebus setengah matang ini paling enak ditambah sedikit garam, lada, dan kecap asin. Hasilnya, campuran telur yang manis asin dan menurutnya cocok dijadikan sarapan pagi.
![]() |
Unggahan tersebut telah ditonton oleh 3,8 juta akun dan dibanjiri lebih dari 1000 komentar.
Sayangnya, alih-alih mendapat komentar positif, unggahan videonya justru banyak mendapat komentar negatif dari netizen. Terutama netizen internasional yang baru pertama kali melihat hidangan seperti ini.
Banyak yang menolak makan telur rebus seperti itu. Mereka bahkan mengungkap tidak akan pernah mencicipinya.
Seorang netizen berkomentar, "Sebagai seseorang yang benci telur setengah matang, ini menjadi mimpi buruk bagi saya."
Sebagian netizen juga menganggap telur setengah matang itu bisa membuat mereka eneg dan berakhir muntah. Dalam kondisi terparah, telur ini dianggap menyebabkan diare.
Tidak sedikit juga netizen memperhatikan risiko salmonella yang datang dari telur tersebut.
Singapore Food Agency (SFA) menyatakan, salmonella (bakteri berbahaya) bisa saja ditemukan di daging mentah, produk dairy, dan juga telur, lapor todayonline.com (09/02).
Di sisi lain, masyarakat Singapura dan Malaysia merasa tidak terima dengan komentar-komentar ini.
Seorang warga dari salah satu negara itu berkomentar, "Mengapa semua orang menganggap ini menjijikan? Ini sangat enak, kalian harus mencobanya, bro."
"Ini telur rebus setengah matang? bukankah semua orang di dunia ini pernah memakannya?" ujar yang lain.
Kolom komentar video ini pun dibanjiri komentar netizen yang saling berdebat satu sama lain terhadap hidangan telur rebus setengah matang itu.
Masyarakat internasional mungkin menganggapnya menjijikan. Namun, warga Singapura dan Malaysia berkumpul di bagian komentar untuk memuji kelezatan hidangan ini. Mereka juga berterima kasih kepada United Cuisines karena telah menikmati hidangan dari berbagai negara dan budaya.
Jika dilihat dari website SFA, mereka menyatakan setiap peternakan telur harus bebas dari salmonella enteritidis, serta perlu menerapkan langkah-langkah biosekuriti yang kuat.
Pasokan telur impor dan domestik yang masuk ke Singapura harus mematuhi program pengawasan keamanan pangan dari SFA. Setiap peternakan juga akan ditangguhkan jika salmonella enteritidis terdeteksi.
(aqr/adr)