7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Warisan Nenek Moyang!

7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Warisan Nenek Moyang!

Diah Afrilian - detikFood
Senin, 12 Feb 2024 07:00 WIB
7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Warisan Nenek Moyang!
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tidak kalah dengan negara lain, orang Indonesia juga punya makanan fermentasinya sendiri. Ini dia beberapa makanan fermentasi asli tanah air warisan leluhur.

Makanan fermentasi memiliki khasiat yang baik untuk pencernaan hingga imunitas. Sayangnya makanan fermentasi yang populer di pasaran justru datang dari produk impor negara-negara lain yang masuk ke Indonesia.

Padahal Indonesia juga memiliki produk makanan fermentasi yang diwariskan oleh nenek moyang. Di seluruh penjuru tanah air ada beberapa makanan fermentasi khas yang bisa didapatkan dengan proses pembuatan yang dilakukan secara alami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari Sabang hingga Merauke, makanan fermentasi khas tanah air sendiri begitu banyak yang bisa didapatkan. Makanan fermentasi dari Aceh, Sumatera, hingga Kalimantan tak kalah bisa diandalkan seperti produk dari negara luar.

Berikut ini 7 makanan fermentasi di Nusantara:

7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Warisan Nenek Moyang!Masyarakat Aceh mengenal pliek u sebagai makanan dan metode fermentasi makanan tradisionalnya. Foto: Istimewa

1. Pliek U

Pliek U merupakan hidangan khas Aceh yang juga merangkap sebagai bumbu masakan yang digunakan pada berbagai hidangan. Pliek U terbuat dari ampas kering sisa minyak kelapa tua yang telah melalui beberapa kali proses pemerasan.

ADVERTISEMENT

Minyak kelapa dan ampas keringnya akan difermentasi selama tiga hari untuk kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga kering sempurna. Biasanya pliek u dimasak untuk hidangan berkuah atau bahkan bumbu rujak.

2. Jruk Drien

Selain pliek u, masyarakat Aceh juga mengenal jruk drien. Jruk drien merupakan bahan makanan yang bahan dasarnya menggunakan buah durian dengan proses pemasakan khusus.

Daging buah durian akan difermentasi hingga rasany asam dan pekat. Kemudian jruk drien akan dimasak menjadi gulai dengan tambahan santan kelapa, potongan sayuran, dan udang.

3. Tauco

Kacang kedelai tidak hanya bisa diolah menjadi tempe atau tahu saja. Di beberapa daerah di Indonesia, kacang kedelai juga dibuat menjadi tauco yang melalui masa fermentasi.

Ada dua jenis tauco, yaitu tauco manis dan tauco asin. Jika di Jawa Barat, tauco biasanya dimasak dengan tambahan leunca dan memiliki perpaduan rasa asam yang unik.

Makanan fermentasi asli Indonesia lainnya ada di halaman berikutnya.

4. Dadiah

Jika di Eropa ada yogurt, Indonesia juga memiliki produk sejenis khas tanah air sendiri. Dadiah merupakan produk hasil fermentasi susu kerbau khas Minangkabau yang dibuat dengan proses unik.

Susu kerbau segar yang baru dikeluarkan dari kerbau akan disaring dan dimasukkan ke dalam bambu sedalam 20-30 centimeter. Kemudian bambu akan ditutup dan disimpan hingga muncul lapisan padat yang teksturnya mirip yogurt kental.

5. Rusip

Pada drama Korea Selatan biasanya ditampilkan piring kecil berisi kimchi sebagai pelengkap makanan. Di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung ternyata ada hidangan serupa bernama rusip.

Rusip merupakan sambal ikan yang telah difermentasi. Bahannya menggunakan ikan yang telah dibersihkan dicampur dengan garam dan gula merah untuk disimpan hingga keluar rasa asamnya.

7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Warisan Nenek Moyang!Orang Nias punya budaya memfermentasikan daging babi yang dikenal dengan ni'owuru. Foto: Istimewa

6. Ni'owuru

Masyarakat Nias juga mengenal metode fermentasi yang diturunkan oleh leluhurnya. Metode fermentasi yang biasanya digunakan untuk mengawetkan daging babi ini disebut ni'owuru.

Tekstur daging babi yang diolah dengan cara ni'owuru ini akan mengalami perubahan tekstur menjadi lebih keras dan agak kering. Potongan daging babi ini akan dibalurkan dengan garam dalam jumlah banyak hingga rasanya asin mirip ikan asin.

7. Pekasam/Bekasam

Memiliki budaya yang mirip, di Kalimantan dan Sumatera Selatan ada produk fermentasi yang dikenal sebagai pekasam dan atau bekasam. Produk fermentasi ini berbahan dasar ikan segar seperti ikan nila, ikan mas, ikan gabus, atau ikan mujair.

Sebelum difermentasi, ikan tidak dimasak sama sekali hanya saja dibersihkan dan dibuang isi perutnya. Setelah siap dikonsumsi, pekasam atau bekasam akan digoreng, ditumis, ataupun dimasak kuah untuk disantap bersama nasi.




(dfl/adr)

Hide Ads