Mengenal Uniknya Kuliner Khas Buton yang Tak Bisa Hidup Tanpa Kelapa

Mengenal Uniknya Kuliner Khas Buton yang Tak Bisa Hidup Tanpa Kelapa

Diah Afrilian - detikFood
Minggu, 11 Feb 2024 13:00 WIB
Mengenal Uniknya Kuliner Khas Buton yang Tak Bisa Hidup Tanpa Kelapa
Foto: Tim detikfood
Jakarta -

Hanya memanfaatkan tanaman di sekitar rumah, hidangan khas Keraton Buton punya rasa yang unik. Seluruh bumbu masaknya didominasi dengan kelapa. Begini rasanya.

Indonesia dan kekayaan alamnya selalu menarik dibicarakan. Di setiap wilayahnya, masyarakat Indonesia memiliki ciri khas budaya kuliner yang berbeda dan unik-unik.

Salah satunya hidangan khas Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara yang unik. Mama Aldo, penduduk asli Bau Bau, Buton, membawa hidangan khas Kesultanan Buton ke Jakarta dalam rangka Merayakan Gastronomi Indonesia di Taman Ismail Marzuki (9/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai dari kudapan, camilan, hingga makanan berat di Buton itu kuncinya adalah kelapa. Tidak ada kelapa tidak bisa hidup kita," kata Mama Aldo saat mengenalkan makanan khas Buton.

Mengenal Uniknya Kuliner Khas Buton yang Tak Bisa Hidup Tanpa KelapaMama Aldo datang dari Buton untuk menyajikan kuliner khas Buton yang unik. Foto: Tim detikfood

Malam itu, Mama Aldo menyajikan enam hidangan makanan khas Buton untuk dikonsumsi bersama peserta dan panitia Merayakan Gastronomi Nusantara. Menunya mulai dari Hugu hugu, Perangi Kopuru, Nasuwolio, Katapai, Molo, Ikane Dole, hingga Kue Palu sebagai makanan penutupnya.

ADVERTISEMENT

Seluruh makanan yang disajikan oleh Mama Aldo ini kuncinya adalah Kalukuholei. Kalukuholei merupakan bumbu masak khas Buton yang terbuat dari kelapa parut yang disangrai, ditumbuk hingga keluar minyaknya, dan biasanya akan disimpan pada wadah-wadah di rumah.

Menu bernama Hugu hugu menjadi asupan karbohidrat yang wajib tersedia saat waktu makan orang Buton. Hidangan ini terbuat dari singkong yang dikeringkan, direndam semalaman kemudian diiris-iris. Bumbunya hanya menggunakan kalukuholei lalu dikukus hingga matang.

Mama Aldo menyebut untuk lauk makan, orang Buton lebih senang menggunakan tumbuhan dari halaman rumahnya sendiri. Seperti Perangi kopuhu yang terbuat dari jantung pisang dengan campuran kalukuholei dipetik dari halaman rumahnya.

Mengenal Uniknya Kuliner Khas Buton yang Tak Bisa Hidup Tanpa KelapaSeluruh masakan buatannya mengandalkan kelapa sangrai sebagai bumbu utamanya. Foto: Tim detikfood

Sebagai pelengkap proteinnya ada Nasuwilio yang menggunakan ayam kampung muda dengan kuah santan yang kental. Menu ini konon harus selalu disajikan, baik dalam perayaan maupun acara kedukaan di Buton.

Lokasi pulau Buton yang dikelili laut juga membuat olahan ikan menjadi menu andalan mereka. Ada ikan tuna asap yang dimasak dengan kalukuholei dan dibungkus dengan daun koubula. Masyarakat Buton percaya daun koubula dapay menetralisir racun dari ikan yang merak tangkap di lautan.

Masyarakat Buton juga punya olahan mirip pindang andalannya, lho. Menu bernama Ikane dole merupakan olahan ikan yang dimasak pindang, dihaluskan, untuk kemudian dipadatkan berbentuk segitiga. Rasanya mirip seperti nugget ikan versi tradisional.

Setelah puas makan lauk utama, Mama Aldo juga menyajikan Kue Palu sebagai hidangan penutup. Bahannya menggunakan kelapa, tepung ketan, dan kacang yang digiling setelah disangrai. Gula merah atau aren juga dicampurkan sebelum dibentuk agar rasanya manis legit.

Ada kisah unik yang disampaikan Mama aldo setibanya di Jakarta dan bertemu koki-koki tradisional yang didatangkan tim Pusaka Rasa Nusantara. "Saya bingung, ibu-ibu lain bawa bumbu banyak sekali sedangkan saya hanya bawa kelapa saja sudah. Tetapi ini yang ternyata dianggap unik, banyak yang penasaran ingin pesan," ujar Mama Aldo kepada detikcom.




(dfl/adr)

Hide Ads