5 Fakta Biji Kopi Asal Bali yang Populer dan Laris Diekspor

Ngopi Yuk!

5 Fakta Biji Kopi Asal Bali yang Populer dan Laris Diekspor

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 31 Jan 2024 07:30 WIB
Hot Coffee cup and coffee beans with sunrise on the wooden table and the plantations with mountain on natural background
Foto: iStock

3. Biji kopi Kintamani yang populer

Lahan penanaman kopi di Bali tersebar di beberapa daerah. Mulai dari Ubud hingga Kintamani. Jika berbicara tentang biji kopi segar, Kintamani menjadi juaranya.

Kopi di Kintamani ditanam di kawasan Gunung Batur dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Para petani kopi di sana biasanya akan menanam pohon kopi bersama tanaman lain baik sayuran maupun pohon jeruk.

Biji kopi Kintamani disebut lebih populer dibandingkan dengan biji kopi lainnya di Bali. Proses produksinya juga masif sehingga selalu mampu memenuhi permintaan pasar yang membludak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Karakteristik kopi asal Bali

heap of coffee beans isolated on whiteBaik arabika maupun robusta memiliki wilayah tanamnya masing-masing. Foto: Istock

Ada dua jenis varietas kopi yang ditanam di Bali, yaitu robusta dan arabika. Coffee Arks menyebut karakteristik dari kopi asal Bali cenderung pekat, kaya rasa, dan kuat.

Sementara untuk kopi arabika yang ditanam di Kintamani rasanya memiliki sensasi buah yang asam tetapi tidak meninggalkan rasa asam di mulut. Kopi Kintamani asal Bali juga terkenal dengan aromanya yang manis.

ADVERTISEMENT

Penanaman pohon kopi yang disandingkan dengan tanaman lain menjadi alasan kopi asal Bali memiliki sentuhan rasa yang bervariasi. Bahkan kamu juga bisa merasakan sentuhan rasa karamel atau gula merah ketika menyesap seduhan kopi asal Bali.

5. Proses unik pengolahan kopi

Masyarakat Bali juga terkenal akan keteguhannya memegang adat istiadat. Berbagai kepercayaan dan upacara tak pernah lepas dari aspek kehidupannya termasuk ketika mengolah kopi.

Ada filosofi Tri Hata Karana yang diterapkan oleh petani kopi di Bali untuk menghasilkan kualitas unggulan. Pada kepercayaan ini kopi harus dikelola dengan bahan-bahan dan tahapan proses yang menyatu dengan alam.

Tri Hata Karana memiliki arti tiga sumber kebahagiaan. Penanaman kopi di Bali dilakukan dengan pupuk alami dan segala proses yang harus ramah lingkungan sehingga menciptakan kebahagiaan pada semua makhluk yang terlibat dalam prosesnya.



Simak Video "Ngopi dan Nyemil Laklak di Pinggir Sawah Bali"
[Gambas:Video 20detik]

(dfl/odi)

Hide Ads