Berawal dari bisnis makanan yang sederhana, siapa sangka orang-orang ini berhasil jadi jutawan dengan puluhan cabang restoran yang laris.
Banyak jutawan dunia yang memulai bisnis mereka dari menjual makanan cepat saji. Mulai dari menjual gyudon, pizza, hingga ayam goreng.
Makanan murah dan makanan cepat saji memiliki konsep yang hampir sama. Makanan ini punya harga terjangkau dan cita rasa yang disukai banyak orang. Selama beberapa puluh tahun terakhir banyak pengusaha sukses yang punya harta triliunan dari hasil berjualan makanan cepat saji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pemilik Little Caesar Pizza di Amerika yang memiliki kekayaan mencapai USD 6,1 miliar atau setara dengan Rp 94,6 triliun. Kemudian ada juga miliuner dari perusahaan Chick-Fil-A yang kini kekayaannya mencapai USD 9,7 miliar setara dengan Rp 150,5 triliun dan masih banyak lagi.
Dilansir dari Forbes (09/01), berikut lima miliuner dunia yang kaya dari hasil berjualan makanan.
1. Kentaro Ogawa
![]() |
Pengusaha asal Jepang bernama Kentaro Ogawa menjadi salah satu miliuner di Jepang karena bisnis restoran cepat sajinya. Berbeda dengan restoran yang menyajikan ayam goreng atau burger, Kentaro lebih mengusung makanan tradisional.
Lewat restoran Sukiya, ia menyajikan menu gyudon atau semangkuk nasi putih disajikan dengan irisan daging sapi yang digemari banyak orang. Kini lebih dari 2000 gerainya tersebar di beberapa negara seperti Jepang, China, Meksiko, dan Brazil.
Kentaro mendirikan restoran ini pada tahun 1982 dan kini ia berhasil mendirikan perusahaan Zensho Group yang mengoperasikan 4,782 restoran. Harta kekayaannya sekitar USD 1,9 miliar atau setara RP 29,4 triliun.
2. Tony Tan Catkiong
![]() |
Tony Tan Catkiong merupakan miliuner asal Filipina yang sukses mendirikan gerai restoran cepat saji Jolibee. Awalnya Catkiong membuka kedai es krim pada tahun 1978 di Cubao, yang ada di Filipina.
Setelah itu bisnisnya mulai meningkat dan ia menciptakan ayam goreng yang enak, dengan tambahan masakan khas China, Filipina, Amerika, hingga Eropa. Kini ada lebih dari 3000 gerai Jolibee di seluruh dunia.
Harta kekayaannya ditaksir mencapai USD 3,2 miliar setara dengan Rp 49,6 triliun. Selain itu Tony juga membeli saham restoran cepat saji Smashburger sebesar %40 dengan harga mencapai ratusan juta dollar.
3. Andrew dan Peggy Cherng
![]() |
Panda Express merupakan makanan cepat saji yang fokus di hidangan oriental khas Asia. Restoran cepat saji ini sudah menjadi makanan favorit warga Amerika dan didirikan oleh pasangan Andrew dan Peggy Cherng.
Pertama kali mereka membuka Panda Express pada tahun 1983 di Los Angeles. Saat itu menu andalan mereka adalah ayam jeruk dan babi asam manis. Menu ini sering dijadikan paket nasi campur atau nasi rames ala oriental yang sampai sekarang digemari oleh orang Amerika.
Setelah bisnis mereka meledak di pasaran, Andrew dan Peggy langsung membuka lebih dari 2,000 gerai yang tersebar di Amerika. Kini harta kekayaan mereka mencapai USD 3,5 miliar atau setara dengan Rp 54,3 triliun.
4. Marian Ilitch dan Keluarga
![]() |
Marian Ilitch dan keluarga memiliki kekayaan mencapai USD 6,1 miliar atau setara dengan Rp 94,6 triliun dari perusahaan makanan cepat saji Little Caesars. Perusahaan ini dikenal mengoperasikan restoran pizza Little Caesar di Amerika yang memiliki ribuan cabang.
Awalnya Marian dan suaminya membuka restoran pizza pertama mereka di tahun 1959 di Michigan dengan modal awal USD 10,000 (Rp 155,1 juta). Kini Little Caesar menjadi restoran pizza paling besar di Amerika dengan kekayaan yang terus bertambah.
Selain di Amerika, Little Caesar juga sudah melebarkan sayap mereka di beberapa negara. Termasuk Kanada, Bahrain, Guam, Saudi Arabia, dan Turki.
5. Dan Cathy dan Bubba Cathy
![]() |
Chick-Fil-A merupakan salah satu restoran cepat saji yang digemari di Amerika dan cabangnya berada di mana-mana. Restoran ini didirikan oleh Truett Cathy, ayah dari kakak beradik Dan dan Bubba.
Truett pertama kali membuka gerainya di Atlanta mall pada tahun 1967, menyajikan menu chicken sandwich untuk para buruh pabrik dan pegawai bandara. Kemudian pada tahun 1998, Truett memutuskan untuk menutup semua gerai Chick-Fil-A setiap hari minggu agar orang-orang bisa beribadah.
Kini sudah ada lebih dari 3.049 gerai Chick-Fil-A yang tersebar di Amerika, Kanada dan Puerto Rico. Total kekayaan keluarga Cathy ini diperkirakan mencapai angka USD 9,7 miliar setara dengan Rp 150,5 triliun.
(sob/odi)