Berbeda dengan jajanan kaki lima di era modern yang kekinian dan Instagrammable. Jajanan kaki lima yang berasal dari ratusan tahun lalu tampilannya lebih aneh.
Jajanan kaki lima sudah ada sejak dulu. Bahkan di Era Victoria ada beberapa jajanan kaki lima populer yang terbuat dari kaki kambing hingga beras susu.
Era Victoria merupakan periode panjang pemerintahan Britania Raya yang dipimpin oleh Ratu Victoria dari tahun 1837 hingga ia meninggal di tahun 1901. Selama masa kepemimpinannya, para warga hidup dengan damai, makmur, dan berkecukupan.
Orang-orang pada masa itu juga sudah suka jajan terutama jajanan kaki lima. Menurut Listverse (05/01), ada lima jajanan kaki lima yang populer di Era Victoria seperti kaki kambing, darah, beras susu, bir jahe, hingga belut goreng.
1. Darah
Ada jajanan kaki lima yang cukup aneh bahkan terbilang ekstrem di Era Victoria dulu. Jajanan ini berupa cairan darah segar dari hewan yang baru saja disembelih di pasar.
Saat itu konsumsi darah hewan segar tengah populer karena dipercaya bernutrisi dan memiliki banyak manfaat. Banyak orang yang mengklaim bahwa darah segar dari hewan yang baru disembelih dan masih hangat bisa mengobati berbagai penyakit.
Banyak orang yang akan setiap harinya mengantre di rumah penjagalan hewan untuk mengumpulkan darah dari hewan-hewan yang baru saja dipotong.
2. Kaki Kambing
Jika sekarang jajanan kaki lima penuh dengan hidangan ayam krispi, jamur, hingga sate-satean berbeda dengan Era Victoria dulu. Saat itu kaki kambing merupakan jajanan kaki lima yang paling diburu karena rasanya yang enak.
Hampir setiap penjual kaki lima menyajikan kaki kambing ini secara matang atau mentah. Biasanya para penjual akan membeli kaki kambing dari rumah jagal kemudian dibersihkan dan dijual di pinggir jalan.
Lalu para pembeli akan menyantap langsung kaki kambing itu dengan cara menggigit daging kambing yang menempel di tulang hingga habis. Bagian lemak dari kaki kambing membuat rasa makanan ini lebih gurih.
3. Belut Rebus
Pada Era Victoria dulu banyak orang yang menjual belut sebagai camilan praktis dan enak. Dulu belut dikirim langsung dari Belanda kemudian dipotong kecil lalu direbus hingga matang.
Sisa air rebusan dari belut ditambahkan tepung terigu dan daun pasley. Lalu dibumbui dengan lada hingga mengental dan disajikan bersama rebusan belut. Orang-orang yang membeli jajanan ini akan diberikan daging belut rebus dan sup secara terpisah.
Tapi orang-orang harus makan belut ini dengan cepat, karena penjual akan meminta wadah tersebut untuk diberikan ke pelanggan lain. Banyak pembeli yangs uka menambahkan cuka atau butter agar rasanya lebih gurih.
(sob/odi)