Starbucks identik sebagai kedai kopi yang jumlahnya banyak di beberapa negara. Namun di China, kedai kopi yang merajalela bukan Starbucks, melainkan merek lokal ini.
Starbucks adalah jaringan kedai kopi global asal Seattle, Amerika Serikat yang sukses mendunia. Hampir semua negara rasanya terkena 'invasi' Starbucks.
Hal itu tergambar dari merajalelanya gerai Starbucks di banyak negara. Starbucks seolah jadi pilihan aman untuk pencinta kopi saat mau minum kopi enak di sebuah negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Starbucks juga sukses menyasar pasar China yang sebelumnya skeptis terhadap kopi. Ini karena masyarakat di sana terbiasa dengan budaya teh.
Mengutip Tasting Table (19/11/2023), Starbucks mendirikan gerai di China pada tahun 1999. Kini gerainya diperkirakan mencapai total 6.480 di seluruh negeri.
![]() |
Pada kurun tahun 2011 hingga 2021, Starbucks membuka ribuan gerai di lokasi baru. Bermula dari 248 gerai hingga lebih dari 5.000 saat ini.
Kehadiran Starbucks tak hanya memperkenalkan budaya ngopi ala Barat ke China, tapi sekaligus membuka peluang bagi kopi disukai. Siapa sangka, kedai kopi lokal China kini sukses merajai pasar.
Namanya Luckin Coffee yang berdiri tahun 2017. Dalam waktu 6 tahun, ekspansi kedai kopi ini luar biasa. Mereka mengakhiri kuartal kedua tahun 2023 dengan jumlah gerai di 10.829 lokasi di seluruh negeri.
Luckin Coffee kini menjadi kompetitor terbesar Starbucks di China. Pada Mei 2019, mereka 'go public' di pasar saham Nasdaq di AS, hingga membuka 2.400 kedai kopi di China.
Namun setahun kemudian, Luckin Coffee menghadapi skandal. Hal ini berujung pada pemecatan beberapa petingginya. Luckin Coffee akhirnya dikeluarkan dari pasar saham dan membayar denda USD 180 juta kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
![]() |
Beruntung, Luckin Coffee dapat bangkit kembali. Mereka bahkan dapat menyalip Starbucks dalam hal jumlah gerai dalam waktu singkat.
Kuncinya ada pada konsep kedai kopi yang cepat dan 'grab and go'. Pemasarannya juga melalui sistem waralaba (franchise).
Soal harga, kedai kopi lokal China ini memang mematok harga lebih murah dibanding Starbucks. Jika secangkir kopi di Starbucks China harganya mulai dari USD 4 (Rp 62 ribu), berbeda dengan Luckin Coffe yang harganya mulai dari USD 1,4 (Rp 21 ribu) saja.
Melihat situs resminya, Luckin Coffee mengklaim produk mereka hanya dibuat dengan biji kopi Arabika. Varian terfavoritnya antara lain Coconut Latte, Velvet Latte, dan Creamy Dreamy Latte.