Saat bekerja di perusahaan, pegawai perlu mengikuti aturan yang ditetapkan. Begitu juga para pegawai di Starbucks yang tidak hanya melayani, tetapi perlu ikuti 5 aturan ini.
Starbucks merupakan salah satu gerai kopi terbesar dan terpopuler di dunia, yang cabangnya ada di banyak negara. Setiap gerai tentu perlu diperhatikan dengan baik.
Saat masuk ke Starbucks dimanapun, kamu mungkin akan merasakan hal serupa. Mulai dari suasana, pilihan menu, hingga keramahan pelayanan barista. Keseragaman ini penting untuk meningkatkan citra kedai kopi tersebut sekaligus memuaskan pelanggan.
Starbucks pun menerapkan aturan yang perlu dipatuhi setiap pegawai. Mereka perlu mengikuti prosedur standar sehingga tidak ada penyimpangan. Aturan berpakaian dan warna pakaian juga harus diikuti. Pegawai Starbucks juga tampaknya dihimbau untuk selalu ceria dan tersenyum.
Terdapat sejumlah peraturan lain yang perlu diikuti oleh pegawai dan barista Starbucks. Merangkum tastingtable.com (19/11), berikut 5 aturannya.
1. Tidak bisa sembarangan melakukan pekerjaan lain
Pembagian kerja merupakan salah satu prinsip dasar di Starbucks. Konsep ini mengalokasikan seorang pegawai atau sekelompok dari mereka untuk fokus pada satu tugas atau bidang tugas tertentu.
Setiap pegawai Starbucks sudah ditugaskan untuk bekerja di satu divisi tertentu. Hal ini ditujukan agar mereka fokus saja pada satu tugas sehingga hasilnya maksimal.
Jika terlihat ada pegawai yang sangat sibuk di jam kerja dan mengalami kesulitan, sedangkan pegawai lain santai, maka pegawai lain itu tidak dapat mengambil tindakan sendiri untuk membantu pegawai yang sibuk ini.
Supervisor dapat mengarahkan seorang pegawai Starbucks untuk membantu pekerjaan lain. Namun, pegawai biasa tidak bisa langsung mengambil keputusan ini sendiri.
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa kebijakan ini menghilangkan proses pemanggilan keputusan yang sederhana bagi pekerja. Namun, aturan mereka tetap berlaku. Peraturan ini diketahui diterapkan untuk menghilangkan risiko terjadinya kerusakan efisiensi operasi yang dirancang oleh perusahaan.
Pegawai itu mungkin saja belum terlatih di bidang mereka. Jika mereka membantu di bidang lain, bisa saja terjadi kesalahan yang akhirnya memperlambat keseluruhan pesanan.
2. Tidak boleh menggunakan aksesoris apapun
Sebagian besar kebijakan atau kode berpakaian di Starbucks diterapkan agar memastikan juga kepatuhan terhadap Kode Makanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Misalnya, pegawai Starbucks tidak boleh memakai cincin. Cincin terkenal memerangkap bakteri dalam jumlah kecil pada makanan atau minuman. Jika cincin dipakai ketika sedang menyiapkan pesanan pelanggan, bisa saja bakteri itu mengontaminasi menu. Kebijakan ini juga melarang pemakaian jam tangan karena alasan serupa.
Starbucks juga memiliki standar keamanan pangan. Pegawai yang menggunakan cat kuku atau kuku palsu perlu menggunakan sarung tangan. Hal ini diterapkan untuk menghindari kemungkinan jatuhnya serpihan kuku masuk ke pesanan pelanggan.
Mereka juga dilarang menggunakan produk parfum, cologne, atau produk yang berkaitan dengan wewangian. Kebijakan ini sebenarnya juga banyak dterapkan oleh restoran lain. Adapun yang masih memperbolehkan penggunaan wangi-wangian tetapi jangan sampai aromanya terlalu kuat.
Peraturan ini diterapkan untuk menjaga kebersihan udara bagi pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap wewangian. Ini juga dilarang agar tidak menutupi aroma kopi.
Aturan lain yang harus dituruti barista Starbucks bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Starbucks Bantah Tudingan Dukung dan Kirim Keuntungan ke Israel"
(aqr/adr)