5 Aturan Barista Starbucks Selain Layani Pembeli dengan Maksimal

5 Aturan Barista Starbucks Selain Layani Pembeli dengan Maksimal

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 21 Nov 2023 11:30 WIB
barista
Foto: Getty Images/Edwin Tan
Jakarta -

Saat bekerja di perusahaan, pegawai perlu mengikuti aturan yang ditetapkan. Begitu juga para pegawai di Starbucks yang tidak hanya melayani, tetapi perlu ikuti 5 aturan ini.

Starbucks merupakan salah satu gerai kopi terbesar dan terpopuler di dunia, yang cabangnya ada di banyak negara. Setiap gerai tentu perlu diperhatikan dengan baik.

Saat masuk ke Starbucks dimanapun, kamu mungkin akan merasakan hal serupa. Mulai dari suasana, pilihan menu, hingga keramahan pelayanan barista. Keseragaman ini penting untuk meningkatkan citra kedai kopi tersebut sekaligus memuaskan pelanggan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starbucks pun menerapkan aturan yang perlu dipatuhi setiap pegawai. Mereka perlu mengikuti prosedur standar sehingga tidak ada penyimpangan. Aturan berpakaian dan warna pakaian juga harus diikuti. Pegawai Starbucks juga tampaknya dihimbau untuk selalu ceria dan tersenyum.

Terdapat sejumlah peraturan lain yang perlu diikuti oleh pegawai dan barista Starbucks. Merangkum tastingtable.com (19/11), berikut 5 aturannya.

ADVERTISEMENT

1. Tidak bisa sembarangan melakukan pekerjaan lain

baristaBarista Starbucks tidak bisa sembarangan mengerjakan pekerjaan lain. Foto: Getty Images/Edwin Tan

Pembagian kerja merupakan salah satu prinsip dasar di Starbucks. Konsep ini mengalokasikan seorang pegawai atau sekelompok dari mereka untuk fokus pada satu tugas atau bidang tugas tertentu.

Setiap pegawai Starbucks sudah ditugaskan untuk bekerja di satu divisi tertentu. Hal ini ditujukan agar mereka fokus saja pada satu tugas sehingga hasilnya maksimal.

Jika terlihat ada pegawai yang sangat sibuk di jam kerja dan mengalami kesulitan, sedangkan pegawai lain santai, maka pegawai lain itu tidak dapat mengambil tindakan sendiri untuk membantu pegawai yang sibuk ini.

Supervisor dapat mengarahkan seorang pegawai Starbucks untuk membantu pekerjaan lain. Namun, pegawai biasa tidak bisa langsung mengambil keputusan ini sendiri.

Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa kebijakan ini menghilangkan proses pemanggilan keputusan yang sederhana bagi pekerja. Namun, aturan mereka tetap berlaku. Peraturan ini diketahui diterapkan untuk menghilangkan risiko terjadinya kerusakan efisiensi operasi yang dirancang oleh perusahaan.

Pegawai itu mungkin saja belum terlatih di bidang mereka. Jika mereka membantu di bidang lain, bisa saja terjadi kesalahan yang akhirnya memperlambat keseluruhan pesanan.

2. Tidak boleh menggunakan aksesoris apapun

Barista Ungkap 5 Tips Bikin Kopi yang Enak dan Mudah di RumahBarista diharapkan tidak menggunakan aksesoris apapun. Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramee Temboonkiat

Sebagian besar kebijakan atau kode berpakaian di Starbucks diterapkan agar memastikan juga kepatuhan terhadap Kode Makanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Misalnya, pegawai Starbucks tidak boleh memakai cincin. Cincin terkenal memerangkap bakteri dalam jumlah kecil pada makanan atau minuman. Jika cincin dipakai ketika sedang menyiapkan pesanan pelanggan, bisa saja bakteri itu mengontaminasi menu. Kebijakan ini juga melarang pemakaian jam tangan karena alasan serupa.

Starbucks juga memiliki standar keamanan pangan. Pegawai yang menggunakan cat kuku atau kuku palsu perlu menggunakan sarung tangan. Hal ini diterapkan untuk menghindari kemungkinan jatuhnya serpihan kuku masuk ke pesanan pelanggan.

Mereka juga dilarang menggunakan produk parfum, cologne, atau produk yang berkaitan dengan wewangian. Kebijakan ini sebenarnya juga banyak dterapkan oleh restoran lain. Adapun yang masih memperbolehkan penggunaan wangi-wangian tetapi jangan sampai aromanya terlalu kuat.

Peraturan ini diterapkan untuk menjaga kebersihan udara bagi pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap wewangian. Ini juga dilarang agar tidak menutupi aroma kopi.

Aturan lain yang harus dituruti barista Starbucks bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Barista hanya bisa melakukan 3 pekerjaan

Pada hari-hari sibuk, pegawai Starbucks punya aturan mengenai berapa banyak minuman yang dapat mereka siapkan. Kebijakan lama membatasi barista untuk mengerjakan dua minuman sekaligus. Itupun dengan syarat, minuman pertama harus diselesaikan secara substansial, sebelum memulai membuat minuman lain.

Seperti yang dilaporkan Tasting Table, seorang pegawai Starbucks mengkonfirmasi jika kini mereka bisa mengerjakan tiga minuman sekaligus, tetapi itu rumit.

Jika seorang barista membuat frappuccino dan menerima pesanan minuman kedua, mereka dapat memulai langsung sejak pesanan diterima.

Jika mendapat pesanan untuk flat white saat sedang mengerjakan minuman lain, mereka bisa mulai menyiapkan asalkan sudah ada di step terakhir pembuatan frappuccino.

4. Barista perlu mengocok minuman dengan aturan

Gegara Dipecat, Mantan Pegawai Ini Bocorkan 40 Resep Minuman StarbucksBarista Starbucks perlu mengikuti prosedur pembuatan minuman. Foto: Site News

Terdapat beberapa minuman yang perlu dikocok menggunakan shaker. Saat menyiapkan minuman dingin yang dikocok (shake) ini, barista pun tidak bisa sembarangan mengocok. Pasalnya, mengocok minuman non alkohol sembarangan bisa mempengaruhi rasa keseluruhan.

Ketika mencampur bahan-bahan yang panas, bahan ini perlu didinginkan terlebih dahulu sebelum es batu encer karena bahan ini.

Sirup yang biasanya bercampur dengan baik dalam minuman panas juga tidak bisa terdistribusi dengan baik pada minuman dingin, Oleh karena itu, shaker membantu mencampurkannya secara lebih merata.

Ada juga sedikit busa yang terbentuk akibat pengocokan itu. Busa ini menambah tekstur dan visual dari minuman.

Untuk menjaga konsistensi rasa minuman, setiap cabang Starbucks memiliki prosedur tersendiri untuk setiap minuman. Untuk es teh dan minuman segar lainya di Starbucks, barista minimal perlu melakukan 10 kocokan atu shake sebelum disajikan.

Namun, peraturan ini tidak sama untuk minuman kopi.

5. Tidak boleh menolak permintaan pengunjung

baristaBarista Starbucks juga tidak boleh menolak permintaan pengunjung kecuali dalam hal tertentu. Foto: Getty Images/Edwin Tan

Pegawai Starbucks tidak diperbolehkan mengatakan tidak kepada pengunjung. Namun, ada beberapa pengecualian terhadap kebijakan ini, seperti menolak pengunjung berada di dalam toko di luar jam operasional, menolak permintaan yang membahayakan, atau permintaan nyeleneh.

Namun, jika ada pengunjung yang melakukan pesanan dengan permintaan cukup rumit atau minta menu rahasia Starbucks, selama masih bisa dilakukan, pegawai wajib mengabulkan permintaan tersebut.

Sekalipun pengunjung meminta permintaan aneh, pegawai Starbucks tidak diperbolehkan langsung menolak dengan kata 'tidak'. Sebaiknya mereka menolak secara halus dan memberikan opsi lain.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Starbucks Bantah Tudingan Dukung dan Kirim Keuntungan ke Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads