3. Keju lembaran
![]() |
Keju lembaran sering ditambah ke beberapa hidangan, misalnya burger, atau menjadi topping pada mie instan. Meskipun banyak keju dibuat dengan kehati-hatian, tetapi secara perlahan produk tersebut bisa berkembang menjadi makanan berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keju lembaran dibuat dengan menggabungkan beberapa jenis keju, kemudian dicetak menjadi bentuk persegi, barulah dilapisi bungkusan satu per satu. Proses pembuatan keju lembaran tidak serumit keju biasa.
Meskipun keju lembaran juga bisa meleleh dengan baik, tetapi keju ini memiliki rasa di bawah standar. Rasanya terkenal lebih dominan seperti plastik. Teksturnya juga terasa artifisial.
Ahli gizi Lori Walker menjelaskan, dari segi kandungan nutrisi, keju lembaran mengandung natrium dan lemak jenuh yang bisa meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke hingga serangan jantung.
4. Madu
Tidak semua madu yang dijual di pasaran asli. Banyak juga yang menjual produk madu palsu, sehingga kamu perlu memperhatikan kemasannya.
Jika pada kemasan diberi label 'asli', '100%', 'alami', biasanya itu madu asli yang berasal dari lebah langsung dan belum diproses secara ekstensif. Sebaliknya, madu palsu biasanya tidak mencantumkan klaim apapun di labelnya. Barang ini mungkin diklaim sebagai produk madu saja.
Madu biasanya dicampur semacam pemanis. Teksturny lebih encer dan warnanya berbeda. Meskipun madu palsu lebih murah daripada madu asli, tetapi lebih disarankan untuk memilih yang asli saja.
Jika ragu mengecek keaslian madu tersebut, kamu bisa meneteskan madu ke dalam air. Jika tenggelam ke dasar, tandanya itu madu asli. Jika mulai larut dalam air, bisa dibilang itu madu palsu.
5. Margarin
![]() |
Margarin sering digunakan saat masak. Biasanya bahan ini digunakan sebagai pengganti minyak atau menjadi olesan pada beberapa makanan. Margarin rupanya termasuk makanan tiruan.
Olesan ini dianggap sebagai alternatif mentega yang lebih terjangkau di Prancis, pada abad ke-19. Sampai saat ini, olesan tersebut menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin lemak seperti mentega tapi versi lebih murah.
Sayangnya, margarin punya beberapa dampak buruk bagi kesehatan karena proses hidrogenasi yang dilakukan minyak nabati untuk membuatnya. Hidrogenasi ini menghasilkan tambahan lemak jenuh dan lemak trans.
Lemak trans berdampak pada kolesterol. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, bisa menurunkan kolesterol baik dalam aliran darah. Kondisi ini menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular, lapor MedlinePlus.
Mentega sebenarnya juga mengandung lemak jenuh, tetapi umumnya punya kadar lemak trans yang jauh lebih rendah dibandingkan margarin. Mentega atau butter juga mengandung nutrisi alami bermanfaat, seperti vitamin K2, dan omega-3.
(aqr/adr)