Rasa pedas dicintai banyak orang, termasuk pria pencipta saus cabai terpedas di dunia. Tetapi setelah mencobanya sendiri, pria ini mengaku benci dengan karyanya.
Rasa pedas yang menyengat konon membuat makanan menjadi lebih nikmat rasanya. Sengatan pada lidah, mulut, dan tenggorokan disebut-sebut sebagai kunci kelezatan suatu makanan terlebih bagi orang Asia.
Rasa pedas yang begitu dicintai banyak orang membuat seorang pria berusaha menciptakan sesuatu yang unik. Ia nekat berkreasi untuk menghadirkan cabai dan saus cabai terpedas di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria bernama Ed Currie akhirnya berhasil mencatatkan namanya dalam buku Guinness Book of World Record. Currie mengaku ambisinya menciptakan saus cabai terpedas karena obsesinya pada kepedasan cabai, menurut laporan Ladbible (22/10).
Baca juga: Populer Sejak Tahun 80an, 5 Restoran China Ini Masih Jadi Idola
![]() |
Bahkan karena mengaku tergila-gila dengan rasa pedas tak jarang ia menambahkan minyak cabai ke dalam kopinya saat pagi hari. Akhirnya Currie bersikeras mendirikan PuckerButt Pepper Company di Carolina Selatan, Amerika Serikat, untuk menguji coba dan mendapatkan cabai terpedas di dunia.
Tetapi setelah mendapatkan saus dan cabai terpedas, pria ini justru mengaku menyesal. Ternyata kadar kepedasan yang diciptakannya sendiri tak dapat diantisipasi atau melebihi kemampuannya menelan cabai.
"Saat aku makan satu buah utuh, kamu akan langsung tertohok pedasnya. Kemudian setelah rasa pedasnya keluar, pedasnya benar-benar tak tertahankan. Rasa seperti ada sensasi euforia dan aku mendapat lonjakan endorfin," ungkap Currie.
Currie tampak kesakitan dan tersiksa ketika memakan satu buah cabai kreasinya sendiri. Sementara itu ada seseorang yang mencoba membantunya dengan memberikan segelas milkshake guna membasuh mulutnya.
Baca juga: House of Tea: Bebas Racik Teh Artisan Sendiri di Kedai Hidden Gem Ini
![]() |
Setelah meneguk milkshake, Currie mengakui rasa sakitnya berkurang saat itu. Tetapi hanya dalam waktu singkat sengatan pedasnya terus bertambah hingga terasa menusuk kepalanya.
"Aku mulai merasakan kram, dan kamu tau, momen itu rasanya tubuhku menganggap capsaicin sebagai racun yang diterimanya," lanjut Currie.
Currie langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan intensif. Tetapi setelah beberapa jam menjalani pemulihan ia tetap melahap cabai lainnya.
Ternyata ide Currie untuk membuat perusahaan dengan saus dan cabai terpedas di dunia ini tak lepas dari sosok istrinya. Linda, istri Currie, terbiasa membuat saus salsa dari cabai-cabai yang ditanam di halaman belakang rumahnya.
Currie yang setiap hari melahap pedasnya saus salsa buatan istrinya merasa tak puas. Hingga akhirnya ia bereksperimen dan kini berhasil menanam 30.000 pohon cabai pada perusahaannya.
(dfl/odi)