3. Usaha Roti Mulai Berkembang
Tak disangka, roti buatan Elisa disukai banyak orang. Sejak itu, usahanya semakin berkembang dengan banyaknya reseller yang ingin menjual roti-roti Elisa.
"Karena mulai banyak pesanan, jadi kita pindah ke daerah Teluk Gong. Itu juga masih kecil, tapi produksi roti kita sudah meningkat sekitar 70-80 buah per hari,".
Kemudian, roti Elisa juga sempat berjualan di Sentra Kue Subuh Pasar Senen. Saat itu, harga rotinya dibanderol sekitar Rp 125 - Rp 150, tergantung varian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Sempat Bangkrut
Menjalani usaha kuliner memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Elisa pun pernah mengalami kebangkrutan pada usaha rotinya. Momen itu bertepatan dengan kerusuhan 98.
"Kerusuhan 98 itu kita habis di situ. Apalagi setelah itu ada rombongan bola ya yang buang-buangin semua barang, kita hancur, gak jualan di Senen lagi setelah itu," lanjut Elisa.
Elisa berjualan di Pasar Senen sekitar 8 tahun. Kemudian mengalami kehancuran saat kerusuhan 98. Dari kejadian itu, ia sampai menjual mobil.
5. Kini Memproduksi 7.000 Roti Per Hari
Kehancuran tak membuat Elisa menyerah. Ia kembali bangkit memulai usaha rotinya. Beruntung, dari sebelumnya ia sudah memiliki banyak langganan dan reseller.
Setelah viral diunggah food vlogger, usaha rotinya pun semakin laris. Bahkan dalam sehari bisa menerima pesanan 5.000-7.000 roti setiap harinya.
Pesanannya pun sudah penuh untuk satu bulan. Karenanya mereka menerapkan sistem Pre Order H-5 sampai H-7. Pelanggannya bahkan ada yang rela datang dari berbagai daerah.
"Kemarin ada yang datang dari Pekanbaru, Bintaro, Depok. Makanya kita juga sediakan roti buat yang walk in, tapi sebaiknya datang lebih pagi biar gak kehabisan," tutup Elisa.
Simak Video "Roti Jadul Montok yang Jadi Hidden Gem Jakarta: Isiannya Melimpah!"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)