Ternyata sumpit sudah ada sejak 5000 tahun lalu sebagai alat masak kuno. Kini sumpit dikenal sebagai alat makan populer di Asia untuk makan mie atau nasi.
Sumpit termasuk alat makan yang populer di Asia. Mudah sekali ditemukan di China, Jepang, Korea, dan negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Di beberapa negara, alat makan ini banyak digunakan untuk menikmati mie atau nasi. Banyak orang menggunakan sumpit dengan mudah, tapi banyak juga yang kesulitan menggunakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Next Shark (2/8), dulunya sumpit bukanlah alat makan seperti yang banyak digunakan sekarang ini. Sumpit telah ada sekitar 5.000 tahun lalu, pertama kali ditemukan di China.
![]() |
Pada awalnya sumpit digunakan sebagai alat memasak untuk mengambil makanan dari panci mendidih. Sumpit yang paling awal diketahui terbuat dari perunggu dan ditemukan di reruntuhan makam Tiongkok Kuno Yin, Henan.
Kemudian pada tahun 400 M, peralihan fungsi sumpit menjadi alat makan terjadi. Sumpit dijadikan alat makan untuk porsi kecil.
Pengaruh sumpit telah menyebar ke seluruh Asia pada tahun 500 M. Meliputi Jepang, Korea, Vietnam, dan negara tetangga lainnya.
Ciri khas sumpit juga memiliki gaya yang berbeda, contohnya pada sumpit di China memiliki ujung yang tumpul. Sedangkan, sumpit di Jepang memiliki ujung yang lebih runcing.
![]() |
Diketahui kalau sumpit sangat populer untuk makan mie, ternyata cocok dipadukan untuk menikmati nasi. Penggunaan sumpit ini terbukti ideal untuk mengambil nasi, terutama untuk nasi yang pulen.
Semakin berkembangnya zaman, desain sumpit juga banyak berubah. Bahkan ada seperangkat sumpit mewah yang terbuat dari batu giok, batu akik, perak, kuningan, dan lainnya. Namun, tetap saja sumpit versi kayu masih menjadi yang paling umum.
(yms/odi)