Belakangan ini banyak pengunjung protes karena merasa porsi di restoran semakin kecil, tetapi harganya tetap mahal. Rupanya, ada alasan tersendiri di balik hal ini.
Sebagian besar orang lebih suka menikmati makanan di luar rumah, seperti di restoran atau tempat makan tertentu. Mereka tidak perlu repot-repot memasak, hanya perlu menunggu makanan disajikan pelayan.
Disisi lain, banyak juga pengunjung yang mempermasalahkan sejumlah hal ketika makan di restoran. Salah satu perhatian pengunjung yaitu porsi makanan di restoran yang dianggap semakin kecil. Padahal, mereka membayar dengan harga terbilang mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah ini pun kerap membuat pengunjung kecewa. Mereka merasa terbohongi karena mendapat makanan yang tidak sesuai dengan harganya.
Rupanya ada alasan tersendiri yang membuat restoran melakukan hal tersebut. Tentu, sebagian besar kemungkinan berkaitan dengan keuntungan. Namun, ada sejumlah alasan lain yang mungkin melibatkan tren dan masalah lingkungan.
Untuk mengetahuinya lebih jelas, simak penjelasan berikut, seperti yang dirangkum dari mashed.com (09/10).
1. Inflasi ikut berperan
![]() |
Banyak penjual makanan atau pihak restoran yang mengurangi porsi makan karena terkena dampak inflasi. Hal ini memang sangat mempengaruhi bisnis kuliner mereka.
Di tengah harga bahan pokok yang semakin mahal, restoran maupun penjual makanan perlu menentukan strategi baru demi mempertahankan bisnisnya. Restoran yang tidak mau menaikkan harga makanan lebih tinggi, sering kali memberi alternatif lain dengan menyediakan makanan dengan porsi lebih sedikit.
Hal ini diterapkan dengan anggapan, pengunjung cenderung tidak akan kecewa karena porsi sedikit dibandingkan dengan harga lebih tinggi. Jadi, inilah cara bagi restoran menjaga pengunjungnya tetap datang.
Ketika harga bahan makanan meningkat, biaya makan di restoran juga meningkat. Kenaikan harga seperti ini juga terjadi pada beberapa gerai makanan cepat saji, seperti Domino's, McDonald's, KFC, Burger King, dan beberapa gerai cepat saji lainnya.
2. Restoran mencari keuntungan
![]() |
Bukan hanya karena faktor inflasi, beberapa restoran juga suka mengurangi porsi karena murni mencari profit atau keuntungan. Sebagian perusahaan ingin melampaui target keuntungannya.
Salah satu cara agar mereka mendapatkan keuntungan lebih, dengan mengurangi porsi makan, tetapi tetap menjual dengan harga normal. Menyediakan porsi lebih kecil membantu mempertahankan margin keuntungan restoran kecil.
Namun, ini tidak terjadi pada semua restoran. Restoran tertentu saja yang biasa sengaja mengurangi porsi demi mendapat keuntungan lebih.
Alasan restoran menjual porsi lebih kecil lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Dorongan mengurangi limbah makanan
Selain masalah keuntungan, beberapa restoran sengaja mengurangi porsi karena ada dorongan untuk mengurangi limbah makanan. Pasalnya, banyak sekali makanan yang terbuang sia-sia setiap tahunnya.
Oleh karena itu, restoran yang ingin ikut mempromosikan tren ramah lingkungan tidak hanya mengubah kemasan dan alat makan mereka ke bahan ramah lingkungan. Mereka juga mengurangi sampah makanan dengan menawarkan porsi lebih kecil.
Studi kasus di ilmu pemasaran yang dikutip oleh Mashed melaporkan, ketika porsi lebih kecil tersedia, penjualan barang berukuran penuh juga turun hampir 41% karena orang memilih jumlah lebih sedikit. Semua porsi lebih kecil ini pada akhirnya mengurangi sisa makanan.
4. Banyak konsumen yang lebih sadar kesehatan
![]() |
Sejak pandemi, banyak pengunjung lebih memperhatikan kesehatan mereka. Para pengunjung juga banyak beralih ke pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan membatasi asupan makanan harian.
Saat memperhatikan asupan kalori, jumlah lemak, kolesterol, dan garam, mereka juga cenderung memilih porsi lebih kecil. Berarti, mereka tidak memilih pergi ke restoran yang mereka tahu menyajikan makanan berporsi jumbo.
Mereka pun mungkin lebih memilih restoran yang menjual makanan dengan porsi lebih sedikit. Porsi kecil juga memugkinkan konsumen lebih sadar kesehatan. Mereka bisa mencicipi makanan yang diidamkan tanpa perlu merasa bersalah.
Misalnya, mereka ingin mengonsumsi kentang goreng McDonald's. Porsi aslinya mengandung 480 kalori. Sedangkan, jika memilih porsi anak-anak yang jumlahnya lebih kecil, kentang goreng itu hanya memiliki 110 kalori.
5. Porsi lebih kecil membuat pengunjung pesan menu lain
![]() |
Porsi lebih kecil ini juga menjadi salah satu trik restoran untuk membuat pengunjung mengeluarkan uang lebih banyak. Menurut profesor Wharton Lisa E. Bolton, seseorang yang memesan pilihan yang menyehatkan, akan memesan dessert atau segelas wine lainya. Orang itu mungkin cenderung tidak memesan kentang goreng, tetapi memesan cokelat.
Pengunjung mungkin memesan sesuatu ekstra sebagai penghargaan bagi diri sendiri karena telah mengonsumsi makanan sehat.
Dengan porsi makanan lebih kecil, mereka tidak merasa terlalu kenyang sehingga bisa memesan menu makanan lain. Jika setiap menu disajikan dalam porsi kecil, pengunjung mungkin akan memesan lebih banyak menu untuk dicoba.
Simak Video "Pengalaman Mewah Mencicipi Daging Premium Kagoshima di Hotaru Shabu Shabu"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)