Fine dining identik dengan makanan berharga mahal dan porsi yang sedikit. Bagaimana jadinya jika orang tua diajak makan fine dining? Ini komentarnya.
Budaya makan yang berbeda membuat orang Asia dengan orang Barat memiliki pandangan yang berbeda terhadap makanan. Di Asia; mayoritas masyarakatnya cenderung mengutamakan kuantitas dan kualitas rasa.
Sedangkan di Eropa dan negara-negara Barat lainnya, pelayanan yang prima hingga pengalaman makan yang unik justru banyak dicari. Salah satunya seperti fine dining yang menyajikan makanan dengan penyajian yang elegan dengan porsi makan yang sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang konten kreator asal Asia yang tinggal di Amerika Serikat nekat mengajak kedua orang tuanya makan fine dining. Hasilnya kedua orang tuanya memberikan rating rendah untuk pengalaman makan yang disebut 'biasa saja'.
Baca juga: 5 Bule Sukses Jualan di Indonesia, Ada Makanan Thailand hingga Arab
![]() |
Sebuah video yang berdurasi 59 detik diunggah oleh akun nextshark (11/10) menampilkan konten kreator bernama Douglas Chau mengajak orang tuanya menikmati fine dining. Ia memilih restoran bernama Kiln di San Fransisco, Amerika Serikat.
"Jika kamu mengetahuinya, orang tua di Asia tidak akan cocok dengan fine dining. Makanan dengan porsi yang kecil, harga yang mahal, dan tidak mungkin mereka tertarik untuk mencobanya," ungkap Chau.
Untuk mengajak kedua orang tuanya menikmati fine dining tersebut, Chau harus membayar Rp 3,5 juta per orang. Untuk satu set menu yang dibayarkan pelanggan yang datang akan menikmati sebanyak 22 hidangan.
Chau menyebutkan ini menjadi pengalaman pertama orang tuanya menyantap fine dining karena setiap hari mereka hanya ingin Chinese food. Setelah mencicipi beberapa menu, Chau bertanya kepada ayahnya "Apakah kamu menyukainya?".
Ayahnya yang menatap tajam dan tidak memberikan ekspresi apapun hanya menjawab 'Tidak'. Sementara Chau begitu menikmati setiap hidangan yang disajikan di hadapannya.
Baca juga: Pemilik Usaha Martabak Legendaris Ungkap Rahasia Wajan Khusus Andalannya
![]() |
Chau menyebut ayah dan ibunya hanya memberikan nilai tinggi pada hidangan yang menggunakan kepiting. Menurut mereka tekstur kepitingnya matang dengan pas dan kuah miso sebagai pelengkapnya memiliki rasa yang enak.
Setelah menyelesaikan 22 hidangan, Chau langsung bertanya kepada kedua orang tuanya nilai yang diberikan untuk pengalaman fine dining tersebut. "7/10" jawab ibu Chau dengan tegas sambil bersandar pada dinding.
Banyak netizen yang mengaku terhibur dengan respon kedua orang tua Chau. Mereka tak menyangka jika orang tua Chau akan terlalu jujur dengan pengalaman fine dining yang dilakukannya.
"Ayahnya seolah tampak seperti kritikus makanan di film Ratatouille dan menu restorannya terlihat mirip seperti di film yang sama," tulis salah satu netizen.
"Aku pernah mengajak orang tuaku ke restoran berbintang Michelin, komentarnya hanya sekadar 'ya oke'," sambung netizen lainnya.
"Jika kamu memberi tahu harga makanan itu Rp 3,5 juta, ibumu pasti meminta uangnya dan memilih untuk memasak sendiri," lanjut netizen lain yang menggoda Chau.
(dfl/adr)