.webp)
Puluhan siswa di sekolah dasar (SD) mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi cimin, bahkan sampai ada yang tewas. Sebenarnya apa itu cimin?
Keracunan massal akibat mengonsumsi cimin tersebut terjadi di SDN 3 Jati, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu, (27/09/23). Para korban kemudian dilarikan ke puskesmas.
Selain itu, ada juga yang dilarikan ke sejumlah rumah sakit di wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat. Mereka mengalami gejala keracunan seperti muntah, diare, dan demam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, bahkan ada seorang siswa dinyatakan meninggal dunia akibat mengonsumsi cimin. Cimin merupakan kependekan dari cireng mini.
 Cimin atau cireng mini terbuat dari adonan aci. Foto: Getty Images/iStockphoto/Timmary |
Cimin tersebut terbuat dari adonan sagu yang direbus, kemudian digoreng bersama telur yang sudah dikocok. Setelah itu, disajikan dengan bumbu bubuk, seperti balado, jagung manis, dan cabai.
Jajanan aci ini memang dikenal sebagai jajanan SD. Harganya murah, yakni Rp 1.000 per buahnya. Rupanya cimin sudah dibuat oleh masyarakat sejak 1970-an.
Pada zaman penjajahan Belanda dulu, daerah Bandung disebut sebagai Kota Melting Pot atau tempat bertemunya akulturasi budaya Cina, Belanda, dan Jepang.
Saat itu, bahan-bahan pangan seperti, gandum, beras, dan roti sulit ditemukan karena dibawa oleh pemerintah Belanda. Karenanya masyarakat Bandung mencari alternatif lainnya.
 Kata cimin yang merupakan kependekan dari cireng mini juga masuk dalam KBBI. Foto: Instagram fitriyas_widodo |
Mereka kemudian membuat inovasi makanan dengan bahan dasar yang harganya lebih terjangkau. Mereka menciptakan aneka makanan dari bahan sagu atau disebut juga aci.
Salah satunya dibuatlah cimin, makanan ringan dengan tekstur yang kenyal dan cukup mengenyangkan. Cimin kemudian populer di sebagai jajanan khas Jawa Barat.
Kemudian, semakin berkembangnya zaman, semakin bervariasi pula jajanan berbahan aci lainnya. Mulai dari cireng, cilor, cilung, cibai, dan masih banyak lagi.
(raf/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN