Restoran Prancis ini mengeluarkan peraturan tegas demi meningkatkan kesadaran pengunjung. Pengunjung yang tidak menghabiskan makanannya ditagih tambahan Rp 82 ribu.
Sejumlah restoran memang memiliki peraturan cukup ketat kepada pengunjung yang tidak menghabiskan makanannya. Peraturannya mengharuskan pengunjung membayar denda karena tidak menghabiskan makanan yang sudah dipesan. Peraturan seperti ini biasanya diterapkan oleh restoran AYCE (All you can eat).
Namun, tidak menutup kemungkinan restoran lain ikut menerapkan peraturan ini. Mungkin denda biaya ini terdengar seperti merugikan pengunjung. Padahal, ada maksud baik di baliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti restoran-restoran di Prancis ini, yang belum lama mengumumkan kalau akan menagih biaya tambahan ke pengunjung, jika makanan mereka tidak habis. Sistem ini telah diterapkan oleh sebagian restoran berlokasi di daerah Quimper. Mereka mengungkap, sistem ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah limbah makanan.
Sebab, menurut laporan data dari Kementrian Ekologi, setiap tahun di Prancis, 10 juta ton makanan dibuang. Kondisi ini menyebabkan kerugian sebesar β¬16 miliar. Oleh karena itu, sejumlah restoran di Prancis mulai menerapkan sistem tersebut.
Seorang pemilik restoran buffet Pan-Asia L'Atlantis dan L'Aigle Royal, Sarah dan J-P. Xu juga mengungkap kalau mereka sudah mulai mengenakan biaya tambahan sebesar β¬5 atau sekitar Rp 82 ribu untuk setiap sepiring makanan yang belum habis.
![]() |
Hal ini bukan semata-mata ditujukan untuk memberi keuntungan lebih kepada bisnis kuliner tersebut. Namun, mereka memang benar-benar ingin meningkatkan kesadaran pelanggan.
Sebab, limbah makanan itu juga membuat restoran menjadi lebih kesulitan mendapat bahan mentah. Mau tidak mau, untuk melancarkan semuanya, mereka juga perlu menerapkan sistem seperti ini, lapor connexionfrance.com (03/10).
Sejak diterapkannya sistem ini, restoran pun jadi jarang menemukan pengunjung yang menyisakan makanannya. Selama mulai diterapkan, restoran di Prancis itu hanya pernah sembilan kali membebankan biaya tersebut ke pengunjung.
Xu, salah satu pemiliknya menjelaskan kalau biaya tambahan itu tidak akan membuatnya kaya. Di sisi lain, hal ini justru membuat mereka kehilangan rasa hormat dari pengunjung. Pasalnya, beberapa pengunjung kerap menunjukkan rasa tidak hormat yang mencolok ke restoran ini.
Masalahnya, restoran ini memang besar dan bergaya buffet atau prasmanan. Dalam satu hari, mereka bisa menyajikan makanan untuk 300 sampai 1000 orang. Terkadang bisa 180 sampai 600 orang. Pengunjung juga bisa menyajikan makanan mereka sendiri yang diambil sepuasnya dari berbagai variasi menu.
Dengan persediaan makanan yang banyak, dan belum tentu semua makanan habis, membuat limbah makanan di restoran ini bisa dengan cepat meningkat.
![]() |
Pemiliknya mengatakan bahwa mereka ingin memfokuskan kesadaran pengunjung. Memastikan, staf benar-benar memberitahu kebijakan ini secara jelas ke pengunjung sejak awal. Mereka juga ingin memungut biaya secara adil.
Bukan hanya masalah limbah, tetapi mereka juga menjaga kesegaran bahan-bahan makanan di dapur. Hal ini bisa membuat mereka lebih berhati-hati dalam menyiapkan makanan, dan hanya memilih bahan yang segar,
Meskipun memang banyak pengunjung yang kurang setuju, tetapi restoran di Prancis ini masih mendapat sambutan baik. Sejumlah pengunjung memahami bahwa masalah lingkungan merupakan urusan semua orang yang harus diperhatikan.
(aqr/adr)