Ngopi Yuk!

Mengenal Skinny Latte, Apakah Lebih Sehat dari Cafe Latte Biasa?

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 25 Sep 2023 07:30 WIB
Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Skinny latte mungkin terbayang seperti cafe latte biasa. Memang, tampilannya mirip, tetapi skinny latte punya sedikit racikan berbeda. Apakah racikan kopi ini lebih sehat?

Selain cafe latte biasa, skinny latte juga merupakan salah satu jenis kopi yang populer. Racikan latte ini memang mirip dengan latte pada umumnya. Berbahan dasar espresso dan susu steam. Meskipun nama dan racikannya mirip, tetapi terdapat perbedaan antara kedua minuman berkafein ini.

Latte terdiri dari espresso, tetapi ditambah dengan susu berlemak dan pemanis lainnya, tergantung selera masing-masing orang. Hal itu membuat kopi ini memiliki kalori cukup tinggi, sekitar 100 kalori.

Latte biasa umumnya menggunakan susu berlemak. Membuat jumlah kalorinya lebih besar. Foto: Getty Images/filadendron

Di sisi lain, skinny latte memang diracik menggunakan tambahan susu. Namun, susu yang dipakai biasanya merupakan susu rendah lemak, bahkan susu tanpa lemak. Pemakaian bahan ini tentu membuat kalorinya juga berubah.

Jenis susu yang dipakai pada skinny latte berupa susu tanpa lemak, susu skim, atau susu rendah lemak, seperti susu gandum, susu almond, hingga susu kedelai. Selain rendah lemak, alternatif susu ini juga memberi manfaat yang dikenal lebih baik. Misalnya, susu gandum dikenal mengandung nutrisi, seperti vitamin D, vitamin B, serat, dan kalsium.

Kedua jenis cafe latte ini sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun rendah kalori dan lebih sehat, tetapi skinny latte menghasilkan tekstur yang rasa yang mungkin tidak selembut latte biasa.

Cafe latte bisa memuaskan banyak orang karena campuran susu yang menghasilkan busa lembut dan tekstur creamy-nya masih bertahan saat diminum. Latte dengan campuran susu berlemak membuat rasa kopi lebih ringan. Secangkir latte biasa umumnya memiliki kandungan kalori sekitar 110 kalori.

Skiiny latte diracik dengan susu rendah lemak bahkan tanpa lemak. Foto: Getty Images/iStockphoto/kcube

Sedangkan, skinny latte memang lebih rendah kalori karena dibuat menggunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak. Dalam satu cangkirnya, mengandung kalori kurang lebih 70 kalori. Hasilnya, menonjolkan rasa espresso lebih kuat karena busa susu akan lebih cepat larut.

Dari segi kafein, terdapat perbedaan mencolok diantara keduanya. Skinny latte biasa dibuat menggunakan dua shot espresso, sehingga menghasilkan kandungan kafein lebih tinggi. Sekitar 136 mg per gelas. Latte biasa dibuat dengan satu shot espresso yang mengandung kafein lebih rendah, sekitar 68 mg per gelas.

Skinny latte juga dikenal lebih sehat dan cocok untuk dikonsumsi mereka yang sedang diet. Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/

Perbedaan kafein yang cukup banyak ini membuat skinny latte menjadi pilihan tepat bagi mereka yang mencari rasa kopi lebih kuat. Kafein yang tinggi juga bisa memberi dorongan energi lebih banyak.

Latte biasa maupun skinny latte menjadi pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masing-masing orang. Jika mau kopi latte yang rasanya lebih lembut dan kafeinnya tidak terlalu banyak, bisa mencoba latte biasa.

Skinny latte menggunakan susu rendah lemak, seperti susu nabati. Foto: iStock/Site

Kalau memang ingin menyeruput kopi yang lebih rendah kalori dan kafeinnya lebih tinggi, kamu bisa beralih ke skinny latte.

Ada banyak pilihan susu alternatif yang bisa menyesuaikan latte atau skinny latte. Susu nabati, seperti susu almond, susu kedelai, dan susu gandum memberikan rasa dan tekstur unik. Bisa menjadi pilihan tepat bagi mereka yang sedang melakukan diet.



Simak Video "Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur"

(aqr/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork