Penasaran dengan tantangan menjadi pengantar makanan, seorang dosen mencoba profesi ini selama sebulan. Begini pengalaman yang diungkapkannya.
Profesi pengantar makanan banyak diakui membantu para pelanggan yang tak punya waktu luang. Ternyata kehadiran pengantar makanan berhasil membuat seorang dosen penasaran dengan profesi tersebut.
Mengetahui tantangan menjadi pengantar makanan yang tak mudah, membuatnya ingin mencoba pekerjaan tersebut. Dosen asal sebuah universitas di Linyi, Provinsi Shandong, China akhirnya nekat mencoba menjadi pengantar makanan.
Selama sebulan ia memenuhi egonya untuk menjajal profesi menjadi seorang pengantar makanan. Ia bercerita tentang pengalaman hingga pendapatan yang dihasilkan selama satu bulan penuh.
Baca juga: Gegara Tak Teliti, 5 Pelanggan Ini Terjebak Promosi Saat Beli Makanan
Dosen bernama Xing Bin yang mengajar di fakultas literatur Linyi University dilaporkan oleh China Daily (5/9) nekat menjadi pengantar makanan. Ia menjalani profesi tersebut pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 dan membeberkan pengalamannya belum lama ini.
Xing mengungkapkan selama satu bulan, setiap harinya, ia bekerja selama 10 jam penuh. Dalam sehari ia selalu berjalan kaki tidak kurang dari 30.000 langkah hingga turun berat badannya sebanyak 6 kilogram.
Kerja kerasnya tersebut membuatnya mengantongi Rp 14 juta dalam sebulan. Jika dihitung rata-ratanya, setiap jam ia berhasil mendapatkan upah Rp 20.000 - Rp 40.000.
"Aku mengantarkan makanan sejak pagi buta hingga larut malam, kira-kira bisa sampai 13 jam dalam sehari. Ketika aku ada jadwal mengajar maka aku akan berangkat dari rumah dua jam lebih awal dari biasanya," ungkap Xing.
Menurut perhitungan Xing lebih dari 2000 pesanan berhasil diantarkan olehnya dalam waktu satu bulan. Salah satu pengalaman yang paling berkesan untuknya adalah mengantarkan makanan ke sebuah desa yang belum memiliki penerangan jalan.
Pelanggan yang memesan makanan tersebut bahkan harus menggunakan bantuan lampu senter untuk mengambil makanannya. "Pelanggan itu sampai takut aku tersesar di tengah malam yang gelap," jelas Xing.
Xing mengaku telah puas setelah mencoba sendiri profesi pengantar makanan. Ia kini semakin mengerti kesulitan dan menyadari bagaimana seseorang harus bekerja sangat keras untuk bisa bertahan hidup.
"Sebelumnya aku selalu malas mengangkat telepon dari pengantar makanan. Aku harap lebih banyak orang yang juga dapat memahami kesulitan sebagai pengantar makanan dan mulai menghargai mereka," kata Xing lebih lanjut.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dfl/odi)