Seorang penjual bakmi di kawasan Mangga Besar mendadak viral. Di balik kesuksesannya ternyata ada kisah menyentuh yang dituturkan pemiliknya.
Viralnya sebuah tempat makan selalu disambut para pelanggan yang penasaran dengan antusias. Cara penyajian yang unik hingga rasanya yang enak menjadi alasan banyak pelanggan yang terus datang kembali.
Tetapi untuk menuju kesuksesan sebuah tempat makan yang viral ada perjalanan panjang dibaliknya. Hal ini juga diakui oleh seorang pemilik kedai Bakmi di kawasan Mangga Besar yang viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai bakmi yang baru buka sekitar 2,5 tahun ini ternyata bukan dibuka tanpa alasan. Ada keinginan mendiang adik pemiliknya yang akhirnya terwujud walaupun belum sempat dicicipi.
![]() |
Mengunjungi Bakmi Kota 21 (30/8) kepadatan pelanggan yang mengantre sudah menyambut kami setibanya di sana. Sekitar 18.13 kami antrean pelanggan terlihat mulai mengular pada kedai bakmi yang baru buka 13 menit sebelum kami datang.
Di sela-sela melayani para pelanggan, Evan, selaku pemiliknya sempat berbincang tentang Bakmi Kota 21. Bakmi yang sedang laris manis ini ternyata memiliki kenangan yang berarti bagi keluarga Evan.
Kedai bakmi yang berada di trotoar Jalan Hayam Wuruk ini menjadi bisnis kuliner pertama yang dimiliki oleh Evan dan keluarganya. Konon bakmi ini berawal dari keinginan mendiang adiknya yang meninggal dunia sebelum kedai bakmi beroperasi.
"Awalnya keinginan untuk jualan bakmi itu dari mendiang adik saya sebelum meninggal, sampai akhirnya keluarga bikin bakmi yang sekarang jadi Bakmi Kota 21," kata Evan kepada detikfood.
![]() |
Evan mengatakan berbagai eksperimen dilakukan keluarganya untuk mendapatkan cita rasa bakmi yang lezat. Racikan demi racikan dicicipi agar bakmi yang disajikan kepada pelanggannya memiliki komposisi rasa yang pas.
"Setelah adik saya meninggal keluarga akhirnya terpikir untuk mewujudkan, sayangnya memang adik saya belum sempat mencobanya," lanjut Evan yang bertugas pada bagian kasir di sana.
Membuka bisnis kuliner kaki lima tepat saat pandemi masih berlangsung bukan hal yang mudah untuk Evan. Banyak tantangan mulai dari pembatasan kegiatan dan jam malam yang mempengaruhi waktu berjualannya.
Tetapi setelah bakminya mendadak viral ia mensyukuri kerja keras keluarganya yang kini terbayarkan. Sebelum viral ia menyebut para pelanggan hanya memenuhi semua meja tetapi kini antrean selama satu jam rela ditunggu oleh para pelanggan yang ingin mencicipi bakminya.
(dfl/odi)