4 Makna Bubur Merah Putih, Menu Spesial Tahun Baru Islam

4 Makna Bubur Merah Putih, Menu Spesial Tahun Baru Islam

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 19 Jul 2023 14:30 WIB
Bubur Merah Putih atau Jenang Sengkolo atau Jenang Abang
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma
Jakarta -

Saat merayakan tahun baru islam, masyarakat Indonesia kerap menikmati hidangan spesial. Salah satunya bubur merah putih yang merupakan tanda bersyukur.

Masyarakat muslim di Indonesia memperingati tahun baru islam atau 1 Muharram pada Rabu, 19 Juli 2023. Dalam merayakan hari istimewa ini, muslim memiliki tradisi, mulai dari panjatan doa hingga tradisi kuliner.

Sebenarnya tradisi kuliner dalam perayaan tahun baru islam di setiap daerah berbeda-beda, tetapi ada beberapa menu khas yang wajib ada. Seperti tumpeng, kue apem, ayam ingkung, nasi kenduri, dan salah satu yang tidak boleh dilewatkan bubur merah putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bubur merah putih merupakan salah satu hidangan wajib yang menandakan rasa syukur. Biasanya bubur akan dibawa ke masjid. Kemudian muslim akan berdoa bersama, barulah menyantap bubur ini.

Ada beberapa makna menarik di balik bubur merah putih. Merangkum beberapa sumber, ini penjelasannya!

ADVERTISEMENT

1. Sajian bubur merah putih

Resep Bubur Merah PutihSeperti ini bentuk penyajian bubur merah putih yang biasa disajikan saat tahun baru islam. Foto: iStock

Bubur merah putih atau bubur sengkolo merupakan salah satu sajian wajib dalam perayaan tahun baru islam. Sajian ini berbahan dasar beras ketan yang dimasak sampai lembek dengan santan.

Bubur ketan akan dicampur dengan gula merah atau gula aren. Tidak semua bagian menggunakan campuran gula merah karena, sebagiannya lagi tetap berwarna putih. Bagian bubur yang dicampur gula dan yang berwarna putih akan disajikan bersama.

Penyajian bubur merah putih ini bisa dengan menyajikan bubur merah terlebih dahulu, baru menumpuk di bubur putih di bagian atas. Bisa juga menyajikan dalam wadah, setengah bubur merah dan setengah bubur putih. Teksturnya lembut dengan rasa gurih legit.

2. Simbol menolak bala

Di balik sajian istimewa tersebut, terdapat filosofi yang menarik. Kebudayaan Jawa menyebut bubur merah putih sebagai simbol menolak bala atau menghindari seseorang dari masalah buruk.

Biasanya bubur merah putih disajikan dalam acara, seperti perayaan ulang tahun, acara pernikahan, musim panen, atau acara tasyakuran lainnya, sebagai bentuk rasa syukur terhindar dari bahaya atau kesialan.

Menyajikan bubur merah putih ini dipercaya bisa menolak hal-hal negatif tersebut.

Makna warna pada bubur merah putih bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Makna warna pada bubur merah putih

Bubur Merah Putih atau Jenang Sengkolo atau Jenang AbangBubur Merah Putih atau Jenang Sengkolo atau Jenang Abang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma

Selain disimbolkan sebagai penolak bala, bahan-bahan dari bubur merah putih juga memiliki makna tersendiri.

Warna merah dan putih pada bubur itu memiliki makna keberanian dan kesucian. Dengan makna baik tersebut, bubur merah putih juga kerap disajikan dalam acara kelahiran atau pemberian nama.

Bubur merah putih akan menyimbolkan harapan agar kelak sang anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang berani dan selalu berada di jalan yang benar, lapor reviens.id.

4. Makna bubur merah putih dalam mitologi Jawa

bubur merah putih adalah paduan bubur beras berwarna merah dan putih. Namun warna merah yang dimaksud bukanlah merah terang melainkan lebih kecokelatan. Ini karena bubur merah dibuat dengan gula merah.Banyak makna dibalik penyajian bubur merah putih ini. Foto: Zulfaza Loves Cooking/CookPad/Satu Islam

Selain kedua makna sebelumnya, ada juga mitologi Jawa yang memaknai bubur merah putih dengan cukup berbeda. Masyarakat Jawa erat mengaitkan bubur dengan kehidupan manusia paling awal.

Bagian bubur yang berwarna putih memberikan simbol bibit dari ayah, sedangkan bubur merah merupakan simbol bibit ibu. Ketika bubur merah dan putih disatukan dalam satu wadah, disimbolkan sebagai penyatuan dan hadirnya manusia baru.

Dengan begitu, bubur merah putih melambangkan kehidupan manusia di dunia. Sejak lama, bubur merah putih hadir dalam acara-acara syukuran atau bancakan sebagai harapan dan rasa syukur senantiasa dalam kondisi selamat.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Hide Ads