Makanan Sudah Dihinggapi Lalat, Apakah Masih Aman Dimakan?

Atiqa Rana - detikFood

Kamis, 06 Jul 2023 06:00 WIB

Makanan Sudah Dihinggapi Lalat, Apakah Masih Aman Dimakan? — Foto: Getty Images/iStockphoto/thumb

Jakarta -

Beberapa jenis makanan kerap dihinggapi serangga. Apakah mengonsumsinya aman untuk kesehatan? Begini kata pakar.

Makanan beraroma menyengat, manis, atau beberapa jenis buah dan sayuran kerap mengundang kehadiran serangga. Kondisi seperti ini seringkali terjadi pada makanan yang dibiarkan begitu saja di atas meja. Namun, serangga juga suka hinggap di makanan yang disimpan di lemari atau kulkas.

Beberapa orang mungkin tidak sadar kalau makanan mereka sudah dihinggap serangga. Akhirnya, mereka tetap mengonsumsi makanan tersebut.

Jika terjadi hal seperti ini, apakah makanan yang sudah dihinggap serangga itu aman dikonsumsi? Atau justru berbahaya? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjalasan berikut seperti yang dirangkum livestrong.com (30/04).

1. Serangga membawa banyak patogen

Serangga bisa membawa patogen ke makanan. Foto: Getty Images/iStockphoto/thumb

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang asisten professor Urban Entomolgy di Universitas Kentucky, Zachary DeVries, PhD, menjelaskan beberapa risiko mengonsumsi makanan yang sempat dihinggapi serangga.

Asisten professor itu menjelaskan kalau serangga bisa membawa apa saja, termasuk banyak patogen.

Namun, patogen datang bukan dari serangga, melainkan dari daerah atau benda yang sempat mereka hinggapi sebelumnya. Serangga seperti lalat senang dengan hal-hal yang beraroma busuk seperti kotoran hingga sampah.

Serangga ini pun kerap berkeliaran di sekitar benda-benda tersebut dan hinggap dalam waktu lama. Benda-benda inilah yang membawa patogen dan parasit pada serangga.

Ketika serangga itu sempat hinggap di makanan, bisa jadi patogen dan parasit akan menempel juga pada makanan. Serangga ini pun akan membawa bakteri dan penyakit seperti salmonella, E.Coli. Kolera, dan Demam tifoid, ucap DeVries.

2. Serangga dapat memindahkan patogen ke makanan

Perpindahan patogen ini terjadi melalui transmisi mekanis. Foto: Getty Images/iStockphoto/thumb

Seperti disebutkan sebelumnya, serangga berpotensi menularkan patogen ke makanan. Perpindahan tersebut terjadi melalui transmisi mekanis.

Misalnya, serangga bertemu dengan patogen di tempat sampah. Kemudian kuman atau patogan akan berpindah ke kaki dan tubuh serangga melalui sentuhan.

Serangga lalu mendarat di piring, dan akan menempelkan patogen tersebut ke makanan melalui kontak tubuh.

Dengan kata lain, saat seekor lalat hinggap di sandwich, jejak kaki lalat yang menempel di makanan akan meninggalkan bakteri dan kuman lainnya.

Lalat juga menyebarkan patogen melalui muntahan. Lalat tidak memiliki gigi, sehingga mereka memuntahkan ludah dengan enzim khusus yang memungkinkan mereka larut dalam makanan.

Lebih parahnya lagi menurut DeVries, lalat cenderung buang air besar di makanan. Kuman pun dapat berpindah pada makanan melalui regurgitasi dan buang air besar.

Sedangkan, telur serangga yang mungkin sempat menetas di makanan justru tidak mengandung patogen, ungkap DeVries.

Efek konsumsi makanan yang sudah dihinggapi serangga bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Makanan terkontaminasi bisa menyebabkan penyakit

Jika serangga hinggap lebih lama, makanan bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.Foto: Getty Images/iStockphoto/thumb

Serangga bisa memindahkan bakteri, patogen, virus, dan parasit ke makanan. Namun, apakah ada kemungkinan tertular patogen ini?

DeVries menjelaskan ini semua tergantung dari berbagai faktor. Mulai dari jenis bakterinya, berapa lama serangga berinteraksi dengan sumber patogen, berapa banyak patogen dipindahkan oleh serangga ke makanan, hingga berapa lama serangga menghinggap di makananmu.

Menurut peneliti di University Sydney, Semakin lama serangga berkontak dengan makanan, semakin tinggi serangga mencemari makananmu dengan kuman. Hal ini juga semakin berisiko terhadap masalah kesehatan.

Kondisi lingkungan tertentu juga bisa menciptakan lebih banyak peluang bagi mikroba untuk berkembang biak.

Jika kondisi tubuh tidak kuat, mungkin akan lebih rentan terkena sakit karena kontaminasi serangga itu.

4. Perlukah membuang makanan yang dihinggapi serangga?

Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama serangga menghinggap di makanan. Foto: Getty Images/iStockphoto/thumb

Sebagian orang mungkin berpikir makanan yang telah dihinggap serangga masih aman dikonsumsi. Memang benar, asalkan serangga itu hanya singgah sebentar.

Hal yang menjadi masalah ketika serangga menghinggap lebih lama. Waktu pemaparan serangga pada makanan yang lebih lama, memungkinkan seseorang terkena penyakit.

Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama serangga menghinggap di makanan. Jika ragu, DeVries menyarankan untuk membuangnya.

Dalam banyak kasus, serangga yang hanya sebentar menghinggap di makanan tidak akan membuat sakit. Namun, ini kembali lagi ke kondisi tubuh setiap individu.

Jika kondisi rentan, kamu bisa saja jatuh sakit karena hal ini. Oleh karena itu, DeVries lagi lagi menyarankan membuang makanan atau bagian makanan yang sudah dihinggap lalat. Karena kemungkinan besar bisa menularkan patogen yang berpotensi bahaya bagi kesehatan.

5. Cara menjauhkan serangga dari makanan

Untuk menjauhkan serangga pada makanan, pastikan menyimpannya dengan benar.

Kalau masih ada sisa makanan di meja makan, atau di luar ruangan, sebaiknya makanan segera ditutup. Jika kamu membuka jendela di rumah, gunakan pembatas untuk menghindari serangga dari luar masuk ke dalam.

Tempat sampah juga sebaiknya dibersihkan secara teratur agar tidak mengundang serangga masuk. Bisa juga menggunakan semprotan insektisida di sekitar area tempat sampah atau makanan.