Ini 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Daging Babi

Ini 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Daging Babi

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 05 Jul 2023 08:00 WIB
5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di Dunia
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Konsumsi daging babi selalu menjadi kontroversial. Di samping dampak berbahayanya, ternyata daging babi juga punya manfaat sehat bagi tubuh.

Terlepas dari persoalan agama, daging babi merupakan salah satu hewan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Selain karena kepercayaan, daging babi juga memiliki pro dan kontra soal nutrisi.

Klaim yang populer adalah daging babi penuh dengan cacing pita, sehingga akan berbahaya jika dikonsumsi tubuh. Namun, ahli gizi Best menemukan bahwa daging babi penuh dengan protein dan zat besi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Eat This not That (03/08/21) ini 4 hal yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi daging babi.

1. Meningkatkan Pertumbuhan Otot

5 Alasan Mengapa Daging Babi Tidak Dikonsumsi Jutaan Orang di DuniaDaging babi merupakan sumber protein yang baik untuk membangun massa otot. Foto: Ilustrasi iStock

Daging babi merupakan sumber protein yang baik untuk membangun massa otot. Menurut ahli gizi Best, dengan mengonsumsi babi maka bisa meningkatkan performa otot.

ADVERTISEMENT

Best menuturkan bahwa daging babi merupakan protein yang lengkap karena dipenuhi dengan 9 asam amino esensial. Namun, Best menyarankan agar memilih daging babi tanpa lemak.

"Daging babi juga mengandung creatine yang berperan penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Juga ada taurine yang bertindak sebagai antioksidan untuk fungsi otot," ujar Best.

Baca Juga: Seleb TikTok Muslim Dihujat karena Sengaja Makan Babi Demi Konten

2. Meningkatkan Asupan Mikronutrien

Kekurangan zat gizi mikro telah menjadi masalah kesehatan di Amerika Serikat. Secara khusus, kondisi tersebut sama saja kekurangan vitamin dan mineral seperti zat besi.

Dengan mengonsumsi daging babi dipercaya bisa mengatasi masalah kesehatan tersebut. Menurut Best, daging babi bisa menjadi sumber zat besi dan seng yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Daging babi yang dimasak tanpa lemak dan dimasak dengan benar dapat bermanfaat bila dikonsumsi dalam jumlah yang sedang. Ini juga dikemas dengan selenium untuk meningkatkan fungsi tiroid," tuturnya.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Mitos tentang daging babiDaging babi pun dipenuhi dengan natrium dalam jumlah yang tinggi. Foto: iStock

Sayangnya, daging babi pun dipenuhi dengan natrium dalam jumlah yang tinggi. Kandungan natrium akan lebih tinggi jika daging babi diproses menjadi sosis, bacon, ham dan olahan kulit babi.

Sebenarnya natrium berperan untuk menyeimbangkan kadar air. Namun, manfaatnya akan berubah menjadi efek samping berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

"Pilihlah daging yang tanpa lemak. Karena ada kandungan natrium dan lemak jenuh yang bisa merusak kesehatan jantung bahkan berisiko menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan obesitas," tutur Best.

Baca Juga: 5 Olahan Babi Terpopuler khas Indonesia Menurut Taste Atlas

4. Risiko Tertular Infeksi Parasit

Efek berbahaya yang populer dari mengonsumsi daging babi adalah adanya risiko tertular infeksi parasit. Karenanya, daging babi harus dimasak dengan benar.

Daging babi mentah dan setengah matang merupakan sumber masalah. Sebab, akan ada penyakit bawaan karena kontaminasi silang dan suhu memasak yang tidak tepat.

Best menjelaskan bahwa daging babi itu mengandung parasit, atau yang umumnya dikenal sebagai cacing pita. Selain itu, juga ada cacing gelang parasit atau yang dikenal sebagai trichinella.

"Mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang dapat menyebabkan infeksi parasit yang serius dan terkadang mengancam jiwa," tutup Best.

Baca Juga: Wanita Muslim Ini Tak Sengaja Makan Daging Babi Saat Foto Makanan

Halaman 2 dari 2


Simak Video "7 Alasan Ilmiah Mengapa Tak Dianjurkan Makan Daging Babi"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

Hide Ads