3. Warna mulai gelap
Kualitas daging yang masih segar juga dapat dibedakan dengan mudah melalui warnanya. Daging yang segar pasti memiliki warna merah yang segar secara merata karena belum mengalami oksidasi.
Berbeda dengan daging yang tidak segar warnanya akan berubah menjadi cokelat gelap atau bahkan keabu-abuan. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh paparan oksigen atau yang dikenal dengan proses oksidasi.
Bahkan untuk daging yang sudah digiling sekalipun jika masih terjaga kesegarannya warnanya akan tetap merah segar. Jika sudah melihat adanya perubahan warna keabu-abuan pada bagian tertentu daging, sebaiknya hindari konsumsi daging tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Munculnya rasa pahit
![]() |
Beberapa daging ada juga yang tidak mengalami perubahan fisik kasat mata saat kesegarannya menurun. Tanda rusaknya kesegaran daging juga dapat dirasakan jika sudah terlanjur dimasak.
Daging yang segar tidak akan mengeluarkan rasa lain selain rasa daging itu sendiri. Sedangkan daging yang mulai rusak akan mengeluarkan rasa pahit yang tidak nyaman pada lidah.
Memeriksa kesegaran daging dengan cara mencicipi sedikit bagian masih terbilang aman untuk tubuh. Hanya saja ketika sudah merasakan ada rasa yang mencurigakan segera berhenti dan jangan menyantapnya hingga habis.
5. Berlendir
Secara alami daging sapi memiliki kandungan air untuk menjaga kelembaban dagingnya. Daging sapi yang masih segar memiliki ketahanan untuk menjaga kandungan air tersebut dengan baik.
Tetapi ketika kesegarannya menurun, daging sapi akan mulai mengeluarkan cairan alaminya. Dampaknya daging akan mulai berlendir dan basah hingga akhirnya teksturnya akan melunak.
Lendir yang dikeluarkan oleh daging juga akan berbau tak sedap dan lengket ketika disentuh. Pada kondisi seperti ini daging sudah benar-benar tak dapat dikonsumsi bahkan untuk sedikit bagiannya saja.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)