Membayar mahal untuk sebuah makanan, pelanggan menginginkan kualitas terbaik. Namun pria ini kecewa dapat makanan porsi mini dengan harga selangit.
Datang ke restoran, para pelanggan menginginkan makanan dengan rasa yang enak. Tidak sedikit juga pengunjung restoran yang rela membayar mahal makanannya, asalkan mendapat kualitas terbaik.
Sayangnya sebuah keluhan datang dari pengunjung restoran ini. Pria paruh baya yang datang seorang diri kecewa setelah memesan seporsi fish and chips.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia ditagih harga mahal yang menurutnya tak sesuai dengan porsi makanan yang disajikan. Pria itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
![]() |
Sebuah keributan antara pelanggan dan manajer restoran yang dilaporkan oleh Daily Mail (8/6) disebabkan oleh seporsi fish and chips. Pria bernama Stephen Varley yang berusia 65 tahun menyampaikan kekecewaannya atas porsi makanan yang dipesannya.
Kejadian ini dialami saat berkunjung ke restoran bernama Fishnchickn di Ockendon Selatan, Essex, Inggris. Ia membayar seporsi fish and chipsnya seharga Rp 179.000, tetapi ukuran yang diterimanya sangat kecil.
Varley yang berusaha membuktikan ukuran fish and chips yang tak biasa itu sampai menggunakan meteran. Hasilnya ia hanya mendapatkan sepotong ikan dengan ukuran 11,43 centimeter.
"Tunggu sebentar, aku bukan anak berusia 4 tahun. Aku pikir kalian hanya bercanda," kata Varley setelah menerima makanannya tersebut.
![]() |
Stephen Varley tak dapat menutupi rasa kekecewaannya padahal ia sudah menjadi pelanggan lama di sini. Varley menyebut dirinya sering kali makan ke restoran tersebut bersama kerabat dan keluarganya sejak 35 tahun yang lalu.
"Aku, keluargaku, teman-teman, dan kerabat sudah sering datang ke sini bahwa sebelum mereka berganti nama. Sekalipun aku tidak pernah merasa kecewa atau protes di sini sebelumnya," lanjut Varley.
Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh Varley, pihak restoran membenarkan ada pengurangan ukuran potongan ikan yang mereka lakukan. Tetapi pengurangan ukuran panjangnya digantikan dengan ikan yang lebih tebal.
Masih tak terima dan merasa rugi atas makanan yang didapatkannya, Varley tetap berusaha untuk bertemu dan berbicara dengan manajer operasional restoran. Bukan untuk menuntut ganti rugi, Varley hanya ingin tak ada pelanggan lain yang kecewa dengan penurunan kualitas makanan di sana.
(dfl/adr)