Hari raya Waisak turut dirayakan oleh umat Buddha di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia, perayaan waisak selalu dimeriahkan dengan suguhan kuliner.
Waisak adalah hari raya umat Buddha. Pada tahun ini, hari raya Waisak jatuh pada tanggal 4 Juni 2023. Dan di Indonesia sendiri, Tri Suci Waisak 2567 BE 2023 akan digelar di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur.
Selain menjalankan ibadah, dalam perayaan Waisak juga disemarakkan dengan berbagai suguha kuliner. Suguhan kuliner tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan menjadi identik untuk perayaan Waisak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 makanan yang biasa disajikan dalam perayaan Waisak di Indonesia.
1. Nasi Gemuk
![]() |
Nasi gemuk merupakan kuliner khas Jambi yang tak pernah absen dalam perayaan Waisak. Kuliner ini terbuat dari beras putih, santan, daun pandan, daun jeruk, dan daun salam.
Yang istimewa dari kuliner ini ada pada lauknya. Biasanya masyarakat Jambi selalu menyajikan nasi gemuk dengan telur rebus, teri, bawang goreng, kacang tanah goreng, dan sambal.
Baca Juga: Ada Sejak Ribuan Tahun, 5 Makanan Ini Terukir di Relief Candi
2. Sambal tempoyak
Sambal tempoyak adalah kuliner dari etnis Melayu yang ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sambal ini dibuat dari tempoyak yang terbuat dari hasil fermentasi buah durian.
Buah durian yang telah difermentasi tersebut kemudian dicampur dengan kuah pedas yang terbuat dari cabai dan tomat segar. Biasanya tempoyak jadi pelengkap untuk makan nasi hangat.
3. Nasi Lesah
![]() |
Dari Magelang, Jawa Tengah pun ada kuliner khas yang biasa disajikan pada perayaan Waisak. Kuliner tersebut adalah nasi lesah, atau nasi yang direndam dengan kuah soto kental.
Sekilas memang penampilannya seperti soto ayam campur nasi pada umumnya. Sotonya berkuah kuning dengan campuran santan, sehingga rasanya gurih segar.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Tercatat pada Relief Candi Borobudur
4. Mangut Beong
Selain nasi lesah, di Magelang juga ada kuliner khas hari raya Waisak. Kuliner tersebut adalah mangut beong. Hidangan ini berupa ikan tawar yang dimasak gulai berkuah gurih dan pedas.
Bahkan di dekat Candi Borobudur, ada banyak tempat makan mangut beong yang legendaris. Cita rasa yang cenderung pedas membuat kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai kuliner ini.
5. Kue Burgo
Tak ketinggalan ada kue burgo yang selalu hadir dalam perayaan Waisak. Kuliner yang satu ini berasal dari Jambi. Mendengar namanya, pasti kamu mengira bahwa rasanya manis.
Namun, kue burgo ini bercita rasa gurih. Karena sebenarnya kue burgo lebih kepada otak-otak gulung yang kemudian disajikan dengan kuah kuning dan beberapa kondimen lainnya, seperti telur rebus dan sayuran.
Baca Juga: Merayakan Waisak dengan Menjadi Vegetarian, Ini Filosofinya
(raf/odi)