Umat Buddha merayakan Waisak dengan konsumsi makanan vegetarian. Ternyata konsumsi produk non hewani ini ada filosofinya.
Tepat hari ini, Rabu (26/05) umat Buddha merayakan hari raya Waisak. Dilansir dari BBC, Waisak adalah salah satu hari raya umat Buddha yang paling penting. Hari raya Waisak dianggap sebagai perayaan ulang tahun Buddha.
Ada banyak rangkaian ritual yang dilakukan umat Buddha dalam merayakan hari Waisak. Di Indonesia sendiri, biasanya dilakukan dengan melepaskan lampion. Kemudian ada juga yang datang ke kuil untuk melakukan meditasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Simak Panduan Perayaan Hari Raya Waisak 2021 Saat Pandemi
![]() |
Dalam meditasi tersebut umat Buddha diharuskan mengonsumsi vegetarian, atau makanan yang berbasis dari bahan nabati. Dikutip dari Lankaweb, hal itu bertujuan untuk menunjukkan kasih sayang dan cinta kasih pada hewan.
Itu karena konsumsi makanan daging dihasilkan proses penyembelihan. Penyembelihan itu dianggap menyiksa hewan yang tidak bersalah. Umat Buddha dapat mengurangi jumlah hewan yang dibunuh dengan tidak makan daging setidaknya selama bulan Waisak.
Ritual itu juga berdasarkan sila pertama, yaitu penghormatan terhadap kehidupan semua makhluk hidup yang harus ditanamkan. Sementara itu, para biksu atau pendeta Buddha juga dikenal dengan pola makannya yang sehat.
![]() |
Selain selalu makan sayuran, biksu juga selalu disiplin soal waktu makan, seperti yang dilansir dari India Times. Mereka akan sarapan pada pukul 08.00 - 09.00, kemudian makan siang pukul 13.00, dan makan malam pukul 18.00.
Biksu juga tidak pernah ngemil sembarangan. Bila mereka merasa lapar di antara waktu makan besar, biasanya mereka akan makan buah-buahan dan minum teh hijau. Makanan yang dimakan biksu juga selalu rendah gula.
Bahkan biasanya mereka hanya makan nasi atau makanan yang terbuat dari gandum seminggu sekali. Semua makanan yang disantap juga merupakan hasil masakan sendiri. Cara memasaknya juga sehat karena menggunakan sedikit garam dan pengawet.
![]() |
Mereka lebih memanfaatkan rempah-rempahan alami sebagai bumbu. Perlu diketahui bahwa biksu selalu melakukan meditasi sebelum akhirnya makan besar. Hal itu dimaksudkan agar tubuh dalam keadaan tenang dan rileks.
Supaya bisa lebih rileks, biasanya biksu makan tanpa suara dari televisi, radio, handphone atau alat elektronik lainnya. Para biksu juga selalu menjalin hubungan baik dengan makanan.
Hal tersebut dilakukan dengan mencuci dan memotong bahan makanan. Dengan begitu, mereka akan merasa bersyukur karena terlibat dalam proses menyiapkan makanan.
Baca Juga : Suasana Perayaan Waisak di Wihara Dharma Bhakti Jakbar Pagi Ini
(raf/odi)