3. Jadi Makanan Penolak Bala
![]() |
Sejak diciptakannya, sayur lodeh kemudian populer sebagai makanan khas Jawa. Ada 7 bahan yang digunakan untuk membuat sayur lodeh.
Mulai dari kluwih, kacang gleyor (kacang panjang), terung, waluh (labu), godong so (daun melinjo), buah melinjo, dan tempe. Karena jumlah bahan yang digunakan itu, sayur lodeh disebut juga sayur 7 rupa.
Bagi masyarakat Jawa, sayur lodeh tak hanya sebagai makanan biasa, tetapi mereka menganggapnya juga sebagai makanan penolak bala. Karenanya setiap ada bala bencana, mereka langsung memasak sayur lodeh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun,menurut Fadly Rahman, sayur lodeh untuk tangkal wabah, belum ada rujukan pasti berkaitan tradisi sayur lodeh 7 rupa dan relevansi dengan wabah.
Baca Juga: Sah! Mendoan Khas Banyumas Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
4. Filosofi 7 Bahan Sayur Lodeh
![]() |
Seperti yang telah disebutkan, ada 7 bahan yang digunakan untuk membuat sayur lodeh. Semua bahan-bahan tersebut memiliki filosofi masing-masing.
1. Kluwih : Kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan)
2. Cang Gleyor (Kacang Panjang): Cancangen awakmu ojo lungo-lungo (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi)
3. Terong: Terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Lanjutkan beribadah kepada yang maha kuasa, jangan kalau butuh saja)
4. Kulit Melinjo: Ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk (Jangan hanya melihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam bencana)
5. Waluh (labu): Uwalono ilangono ngeluh gersulo (Hilangkan sifat mengeluh)
6. Godong so (daun melinjo): golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh Babakan agomo lan pagebluk. (bersatu padu berdoa bersama orang yang salih, pandai soal agama, juga wabah penyakit).
7. Tempe: Temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah (Yakinlah dalam memohon pertolongan sang pencipta
Baca Juga: 7 Makanan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Wajib Dicoba!
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)