Seorang wanita tidak sengaja memberi makan teman kantor muslimnya daging babi. Meskipun hal ini di luar kesadarannya, wanita itu tetap dapat surat peringatan (SP) dari HRD dengan klaim ini.
Tidak semua perusahaan di negara lain didominasi oleh pegawai muslim. Terkadang muslim menjadi minoritas di sebuah negara.
Oleh karena itu, cukup sulit bagi masyarakat muslim untuk bertemu teman seiman atau mencari makanan halal. Sekalipun ada makanan yang tidak mengandung babi atau bahan-bahan haram, belum tentu dimasak dengan cara halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung saat ini masyarakat dunia lebih terbuka dengan muslim. Tanpa memandang agama, mereka tetap ingin berteman dan menghabiskan waktu bersama dengan kerabat muslimnya.
![]() |
Namun sayang, beberapa masyarakat non muslim masih belum mengerti larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh teman muslimnya, termasuk larangan makan babi. Alhasil mereka bisa tidak sengaja memberi teman muslim makanan mengandung babi. Seperti yang dilakukan oleh wanita ini.
Seorang wanita membagikan cerita lengkapnya melalui Reddit. Wanita anonim itu merupakan seorang pegawai. Belum lama, dia mendapat kolega baru yang datang dari departemen lain.
Selama satu bulan menjadi kolega, wanita ini belum sempat berinteraksi dengan teman barunya. Namun karena mereka berdua berada di gedung sama, keduanya sering bertemu di dapur, lapor distractify.com (29/05).
"Saya punya rekan kerja baru berusia sekitar 20 tahunan yang datang bulan lalu. Saya tidak sempat banyak berinteraksi dengannya karena dia datang dari departemen lain tetapi karena kami bekerja di gedung yang sama, kami pun sering menggunakan dapur yang sama," kata wanita ini.
Suatu hari wanita ini sedang memanaskan dumpling untuk makan siang. Lalu ia menawari dumpling itu ke rekan kerja barunya dengan asumsi makanan ini aman dikonsumsi. Wanita ini berpikir dumpling itu aman karena rekan kerjanya tidak menyebut pantangan makan apapun.
![]() |
Setelah digigit sedikit, teman muslimnya baru bertanya isian dalam dumpling itu. Wanita ini lantas menjelaskan dumpling itu berisi daging babi.
Mendengar isi dumpling terdiri dari daging babi, wanita ini bercerita rekan kerjanya pun langsung melepeh dumpling itu dan menjadi marah.
Wanita ini mengungkap, "Dia melepehnya dan sangat marah, mengatakan kalau seharusnya saya tahu dia seorang muslim yang tidak bisa makan babi."
Situasinya menjadi lebih kacau karena esok paginya, wanita itu mendapat surat peringatan dari Departemen Sumber Daya Manusia (HRD). Meskipun tidak sengaja melakukan kesalahan, tetapi wanita ini diklaim telah melakukan tindak kekerasan agama.
Ia mengaku benar-benar tidak tahu rekan kerja barunya adalah seorang muslim. Meskipun wajah teman barunya memang terlihat seperti keturunan Arab.
"Hal yang saya ketahui hanya dia orang Arab, dan dia (rekan kerja barunya) terlihat seperti orang Arab Eropa dengan mata biru dan berambut pirang. Dia juga tidak menggunakan barang apapun yang mengidentifikasikan dirinya sebagai muslim," bela wanita ini.
![]() |
Cerita yang dibagikan wanita itu tentu mengundang reaksi beragam dengan kebanyakan dari mereka membela wanita ini.
Seorang netizen berkomentar, "Saya akan mengambil kutipan ini (OP itu seharusnya tahu koleganya seorang muslim) dari komplain HR itu dan bertanya apakah mereka bermaksud meminta pegawainya untuk menstereotip pegawai lain berdasarkan penampilan. Lihat dia beraksi sebentar barulah meminta mereka untuk menghapus seluruh file."
Netizen lain juga setuju, seseorang lebih baik memberi tahu kondisi makanan yang tidak boleh dimakan daripada harus diam dan berujung makan makanan yang tidak dilarang.
"Saya Hindu, dan saya tidak makan daging. Ini adalah tanggung jawab saya untuk bertanya dan memberi tahu orang-orang yang menawari makanan ke saya kalau saya tidak bisa makan sesuatu yang tidak sesuai dengan kepercayaan saya," katanya.
Sebagian besar netizen menganganggap sikap HRD kantor tempat ia bekerja cukup berlebihan. Seharusnya kesalahan seperti ini tidak perlu sampai mendapat surat peringatan dari HRD.
(aqr/adr)