Restoran atau kafe punya cara untuk mempromosikan produk yang mereka jual. Sayang, hal itu justru sering menjebak dan membuat pengunjung dirugikan. Seperti 5 kejadian ini!
Beberapa orang mungkin penasaran ingin coba makanan dari sebuah restoran atau toko. Namun ketika membeli makan di luar, pengunjung sebaiknya berhati-hati agar tidak terjebak tagihan mahal.
Hal itu bisa karena beberapa restoran, kafe, atau tempat makan kerap menarik perhatian pengunjung dengan teknik marketingnya. Pegawai restoran suka menawarkan promosi menggiurkan yang akhirnya membuat pengunjung tertarik untuk membeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain promosi menarik, beberapa tempat makan suka sengaja menyajikan produk yang paling mahal padahal ada opsi lebih murah.
Kalau kurang waspada, seseorang bisa terjebak seperti 5 kejadian yang menimpa pengunjung ini.
1. Pembeli merasa dijebak saat beli donat
![]() |
Kejadian viral terbaru menimpa pengunjung wanita yang belum lama ini membeli donat di JCO. Awalnya wanita itu berniat ingin membeli satu lusin donat.
Setelah selesai memilih, pegawai JCO menawarkan paket donat yang lebih menarik. Paket itu dihargai Rp 148 ribu yang sudah bonus 1 lusin mini donat.
Penawarn ini sebenarnya sudah ditolak. Namun pegawai JCO tetap memaksanya untuk membeli paket itu dengan imingan harga yang lebih untung.
Parahnya lagi, pegawai JCO juga menawarkan menu makanan lain secara tiba-tiba tanpa memberi kejelasan kepada pelanggan.
Benar saja, rupanya pengunjung ini terjebak dalam trik upselling JCO. Ia terpaksa membayar tagihan makanan yang sebenarnya tidak diinginkan.
Jika dilihat dalam total struk belanja, wanita itu jadi harus membayar biaya Rp 129.000 dengan rincian promo donat 1 lusin, bonus mini donat dan kue red velvet.
2. Terjebak beli satu minuman Starbucks sampai Rp 146 ribu
![]() |
Selain JCO, Starbucks juga dikenal dengan trik upselling mereka. Bukan hanya satu dua orang yang sudah menjadi 'korban', melainkan ada banyak pengunjung terjebak dalam trik marketing mereka. Salah satunya dialami mahasiswa ini yang memesan Starbucks di Malaysia.
Barista diketahui menawarkan promo atau tambahan bahan lain yang bisa diracik ke dalam minuman. Mereka suka menawarkan tambahan saus, sirup pengganti, topping, atau opsi susu lain.
Bagi pelanggan yang sering berkunjung, mereka mungkin bisa menolak karena tahu itu adalah trik marketing. Tetapi tidak dengan mahasiswa ini yang tampak baru pertama kali memesan minuman di Starbucks.
Terlebih, pelajar itu memiliki kendala bahasa sehingga sulit berkomunikasi dan mengerti apa yang dibicarakan barista.
Awalnya dia hanya berniat membeli Belgium Chocolate Frappuccino seharga Rp 70 ribu. Namun tagihannya menjadi Rp 146 ribu karena pelajar ini menyetujui semua tawaran barista.
Kejadian pengunjung terjebak trik marketing saat beli makan bisa dilihat pada halaman selanjutnya!