Ramai soal wanita yang merasa dijebak harga oleh pelayan saat beli donat. Ternyata, banyak gerai makanan dan minuman yang menggunakan trik tersebut.
Belum lama ini di media sosial TikTok ada keluhan wanita yang merasa dijebak harga oleh pelayan di gerai J.CO. Ia merasa dibohongi pelayan ketika menanyakan harga asli 1 lusin donat.
Sebenarnya trik tersebut dalam dunia marketing dikenal dengan istilah 'upselling'. Teknik upselling tersebut pun banyak digunakan oleh gerai makanan dan minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dijabarkan oleh salah satu akun Twitter @txtdrkuliner (21/05/23). Dalam cuitannya ia membeberkan teknik upselling yang biasa diterapkan oleh gerai Starbucks.
![]() |
"Ini kalo di Starbucks cara upselling-nya:
- mau ditambah sirup vanilla/salted caramel/caramel/hazelnut/mocha: +Rp6rb
- susunya mau pake soymilk: +Rp8.5rb
- susunya mau pake almondmilk : +Rp19rb
- susunya mau pake oatmilk: +Rp19rb
- mau ditambah es krim satu scopp: +Rp19rb
- kopinya mau dibuat strong: nambah 2 extra shot espresso (+Rp12rb)
- kopinya mau dibuat medium: nambah 1 extra shot espresso (+Rp6rb)
- espresso nya mau special reserve: +Rp6rb,".
Ketika membeli minuman di Starbucks, biasanya barista akan menawarkan beberapa tambahan yang disebutkan di atas sebagai topping. Nah, ini menjadi rancu ketika pembeli tak mengerti maksudnya.
Setiap barista menawarkan tambahan topping, itu artinya tidak gratis. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak kamu menambahkan topping, maka semakin mahal pula harga minuman yang kamu beli.
Maka tak heran jika harga segelas es kopi yang awalnya Rp 30.000, ketika ditambahkan topping menjadi Rp 70.000 atau bahkan lebih. Kesalahpahaman ini pernah terjadi pada mahasiswi di Malaysia.
![]() |
Lewat media sosialnya ia menceritakan pengalamannya saat membeli es kopi di Starbucks. Kemudian, barista di sana berbicara menggunakan bahasa Inggris, sementara dirinya tak paham bahasa Inggris.
Ketika barista menawarkan berbagai tambahan topping menggunakan bahasa Inggris, ia pun asal menganggukkan kepala saja. Sampai akhirnya ia terkejut dengan harga minumannya yang menurutnya menjadi mahal.
Tanpa disadari bahwa hal tersebut merupakan teknik upselling dalam penjualan. Lantas apa maksud dari teknik upselling ini?
![]() |
Dikutip dari detikFinance, upselling adalah strategi untuk membujuk pelanggan agar membeli produk serupa dengan spesifikasi dan fitur yang lebih tinggi, daripada mengikuti pilihan awal.
Teknik ini merupakan cara untuk mendorong pembelian apa pun, sebagai pembelian tambahan kepada pelanggan menjadi lebih mahal dengan opsi peningkatan atau premium.
Di gerai kuliner, teknik upselling ini tentunya bertujuan membujuk pelanggan untuk membeli sebuah produk yang lebih mahal dengan kualitas yang lebih tinggi pula dari pilihan menu awal yang dipilih pelanggan.
Unggahan tersebut pun ramai menjadi perbincangan netizen. Tak sedikit dari mereka yang menceritakan pengalaman saat mengalami upselling di gerai makanan dan minuman.
"Pokoknya fokus sama tujuan awal mau beli apa. Kalo ditawarin ini itu bilang ajak gak. Kecual emang lo ga keberatan sama harga akhirnya," tulis netizen.
"Itu kalau pesen Cafe Latte Rp 40 ribu, terus semua tawaran barista lo iyain, udah kena Rp 105 ribu tuh," tulis netizen.
(raf/odi)